Suara.com - Sandiaga Uno, bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan PKS memastikan tak satupun pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang punya strategi memecah suara, termasuk majunya Agus Yudhoyono.
Isu dugaan strategi memecah suara setelah Poros Cikeas yang terdiri dari empat partai; Demokrat, PKB, PPP, dan PAN mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.
"Nggak, kita yakin pilkada DKI, pilgub DKI sejuk. Nggak ada strategi pecah suara," kata Sandiaga di kantor Badan Narkotika Nasional, Jalan M. T. Haryono, Jakarta, Minggu (25/9/2016).
Sandiaga menepis dugaan majunya Agus dan Sylviana hanya untuk memecah suara masyarakat Jakarta, demi memuluskan langkah pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menyerahkan sepenuhnya kepada warga Jakarta yang akan memberikan suaranya tahun depan.
"Kita percayakan semua kepada warga Jakarta yang akan memilih," ujar Sandiaga. Seperti diketahui, Pilkada Jakarta akan dilaksanakan 15 Februari 2017 dan diikuti tiga pasangan calon.
Pasangan pertama adalah calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Kedua, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Mereka diusung oleh empat parpol, yakni PKB, PAN, PPP dan Partai Demokrat. Terakhir pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Mereka diusung Partai Gerindra dan PKS.