Pengamat: Calon Tunggal Wujud Kegagalan Parpol

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 24 September 2016 | 21:23 WIB
Pengamat: Calon Tunggal Wujud Kegagalan Parpol
Ilustrasi pilkada [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon tunggal pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati 2017, merupakan wujud kegagalan partai politik dalam menyiapkan seleksi politik untuk menjadikan kadernya pemimpin. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Teguh Yuwono.

Teguh berpendapat bahwa calon tunggal di Pati, Jawa Tengah menunjukkan tiga praktik politik lokal yang gagal. Di samping seleksi politik, terangnya, juga kegagalan Parpol menjaga alamiah politik bahwa Parpol harus siap berkompetisi dan optimistis menang pada semua jenis pemilu.

"Hal itu tidak terjadi di Pati," kata Teguh yang juga Ketua Program Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang.

Ketiga, kata dia, keberadaan calon tunggal itu menunjukkan dominasi dan monopoli politik oleh aktor politik tertentu yang tidak sehat.

"Kekuatan Parpol dibuat tergantung pada pihak-pihak elite tertentu saja. Oleh karena itu, rencana regulasi KPU untuk membatasi borong dukungan terhadap parpol patut dikedepankan," ujarnya.

Jika rakyat jenuh dengan permainan elite politik seperti itu, menurut Teguh, calon tunggal bisa menghasilkan apatisme politik pemilih yang berujung pada Golput yang tinggi.

Sebelumnya, delapan dari sembilan parpol yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Pati bersepakat mengusung bakal pasangan calon Haryanto dan Syaiful Arifin. Pasangan ini telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati, Kamis (22/9/2016).

Calon tunggal yang diusung delapan Parpol itu, menurut Teguh, bakal menimbulkan perlawanan oleh rakyat dengan memilih kotak kosong sebagai wujud kekecewaan politik.

Di sisi lain, dia menilai, masyarakat sipil (civil society) di daerah itu lemah. Mereka tidak mampu memunculkan calon perseorangan untuk mengimbangi Parpol, seperti di Rembang yang menampilkan calon perseorangan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2015. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI