Suara.com - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kini resmi menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022. Anies memiliki background akademisi, sementara Sandiaga seorang pengusaha sukses.
"Dalam pembicaraan kami, kita tidak pernah bicara 1-1. Tapi kita bicara teamwork," kata Sandiaga di rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/9/2016).
Sandiaga mengakui pengalaman yang dimiliki Anies. Klop dengan pengalaman yang Sandiaga miliki.
"Pak Anies pengalamananya sudah mumpuni. Saya memiliki background di bidang ekonomi, infrastruktur dan bagaimana manajemen, bagaimana pembangunan ekonomi yang lebih baik," ujar Sandiaga.
"Oleh karena itu kita sepakat berdua, dan kita komit menuntaskan pembangunan Jakarta lima tahun ke depan, Insya Allah," Sandiaga menambahkan.
Menurut Sandiaga Jakarta membutuhkan pemimpin yang memperhatikan masyarakatnya. Jakarta tak butuh pemimpin yang rajin membangun infrastruktur, tapi menutup mata terhadap keadaan masyarakat.
"Jakarta membutuhkan pemimpin yang betul-betul bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat. Pemimpin baru yang bisa, bukan hanya membangun fisiknya, tapi mindset dan membangun jiwa," kata Sandiaga.
Pernyataan Sandiaga tersebut dijustifikasi oleh Anies. Anies dan Sandiaga akan membangun Jakarta bersama-sama, bukan sendiri-sendiri.
"Bahwa kita bekerja sebagai tim. Bahkan dalam diskusi kita menyebut ini dwi tunggal, dua tapi satu. Jadi kita bekerja bersama, apa yang kita kerjakan bersama. Dan ingin meggerakkan semua masyarakat Jakarta bahwa Jakarta milik kita bersama," ujar Anies.
Anies mengatakan membangun rasa kepemilikan masyarakat terhadap Jakarta adalah salah satu cara membangun Jakarta agar lebih baik dari sebelumnya.
"Jakarta bukan milik satu orang, bukan milik dua orang. Tapi milik bersama dan harus dikerjakan bersama-sama. Dimulainya dari mana? dari kepemimpinannya," kata Anies.
"Kalau kepemimpinannya yang bekerjasama maka rakyatnya juga akan bekerjasama," Anies menambahkan.