Banjir bandang akibat luapan sungai Cimanuk yang meluluh lantakan sebagain wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung Selasa (20/9/2016) lalu selain mengakibatkan kerugian materil juga membuat ratusan warga terpaksa mengungsi ke posko pengungsian.
Sebanyak 62 relawan dari Muslim Ahmadiyah turun langsung membantu kebutuhan para pengungsi. Bantuan yang diberikan berupa makanan siap saji dalam bentuk nasi bungkus dengan jumlah 1000 porsi yang didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian. Seperti di Lapangan Paris, Keluruhan Paminggir, Bundera Leuwidaun, Cimacan, dan posko Maarif Kabupaten Garut dengan sasaraan yang telah ditentukan oleh BPBD dan dikoordinir di di Markas Komando Militer (Makorem) 062 Tarumanegara. Di tempat ini sendiri telah menampung sebanyak 186 pengungsi.
Menurut salah seorang relawan, Jumat (23/9/2016), bantuan ini ditarget minimal tujuh hari ke depan untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan sore para pengungsi. Selain bantuan makanan siap saji, relawan Muslim Ahmadiyah juga rencananya akan membuka posko kesehatan dan membersihkan lokasi-lokasi yang terkena terjangan banjir bandang. Bantuan ini sendiri merupakan murni sumbangan para anggota Jamaah Ahmadiyah.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang melanda Garut pada Selasa (20/9/2016). Banjir bandang dan longsor dipicu hujan deras sejak pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5 - 2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.