Pengumuman Pemenang Berakhir Rusuh, Bupati Diamankan Satpol PP

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 23 September 2016 | 21:17 WIB
Pengumuman Pemenang Berakhir Rusuh, Bupati Diamankan Satpol PP
Sejumlah atlet cabang drum band PON XIX terlihat kelelahan [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bupati Bogor Nurhayanti terpaksa dievakuasi dari Gedung Kesenian, Kabupaten Bogor, setelah keributan terjadi pada pengumuman final Lomba Unjuk Gelar (LUG) cabang drumband pada PON XIX/2016, Jumat malam.

Keributan terjadi saat KONI Aceh dan perwakilan tim DKI Jakarta memprotes keputusan dewan juri pada hasil Final LUG yang dimenangkan oleh Provinsi Banten dengan perolehan emas.

Bupati Bogor yang tadinya akan mengalungkan medali bagi kontingen Banten, langsung diamankan petugas dari jajaran Satpol PP dan Polres Bogor keluar dari gedung.

Akibat aksi protes dari rombongan Aceh dan DKI Jakarta, prosesi pengalungan medali emas bagi kontingen Banten menjadi tertunda.

Sebelum keributan pecah, suasana tidak sportif terasa ketika pengumuman Final LBB, dimana Jawa Barat memperoleh emas kelimanya pada cabang drumband. Sorak dan teriakan huuuu panjang mewarnai pengalungan medali.

Sementara itu, Bupati Bogor yang duduk di kursi tamu, didatangi sejumlah perwakilan dari kontingen Aceh yang mempertanyakan penilaian dewan juri. Suasana mulai tidak kondusif, ketika pengumuman pemenang LUG.

Petugas keamanan dari Satpol PP, Brimob Kedung Halang Polres Bogor berjaga-jaga di dalam gedung mencoba menenangkan masing-masing kontingen.

Suasana kembali reda setelah Ketua Dewan Hakim Cabang Drumband, Murianto mengambil panggung dan menjelaskan bahwa penilaian dewan juri sudah sesuai aturan yang berlaku. Dan meminta semua pihak untuk tenang dan menyampaikan protes sesuai aturannya.

"Silahkan sampaikan protes dengan cara yang sudah diatur, gunakan jalurnya," katanya.

Sebelum pengumuman final LBB dan LUG, sempat terjadi pemadaman listrik selama hampir lima menit. Menurut informasi dari petugas kepolisian, pemadaman terjadi karena kehabisan Token listrik.

Padahal sebelum pertandingan berlangsung, panitia telah memasang Token senilai Rp300 ribu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI