Suara.com - Ketika empat partai berkumpul di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, semalam, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di tempat terpisah. Keempat partai yaitu PPP, PKB, PAN, dan Demokrat.
"Kami, Gerindra dan PKS berkumpul di tempat Pak Prabowo dan empat partai berkumpul di Cikeas. Itu karena logistik yang susah sekali, Pak Prabowo ada di Jakarta, sementara Pak SBY ada di Cikeas, Bogor," kata calon gubernur Gerindra Sandiaga Uno di posko Jalan Melawai Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016).
Pertemuan terpisah tersebut kemudian melahirkan opini yang menyebutkan terjadi perpecahan lagi di internal koalisi kekeluargaan. Koalisi semula terdiri dari tujuh partai yaitu Gerindra, PKS, PPP, PKB, Demokrat, PAN, dan PDI Perjuangan. Belakangan, PDI Perjuangan keluar karena mendukung pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Sandiaga yakin koalisi kekeluargaan setelah PDI Perjuangan keluar, tidak akan pecah lagi. Dia optimistis koalisi akan tetap solid sampai hari H pilkada.
"Sudah disepakati hanya ada dua calon. semuanya (enam partai) sudah sepakat sesuai dengan aspirasi warga Jakarta, jadi tidak akan ada poros baru karena 82 persen warga Jakarta mengatakan hanya ingin ada dua pasangan calon," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengajak enam partai mengesampingkan ego masing-masing untuk sementara waktu.
"60 persen warga DKI menginginkan adanya pemimpin baru. Jadi kalau kita bisa mengangkat aspirasi rakyat dan menyingkirkan ego kita, mengesampingkan kepentingan golongan, individu tapi mengedepankan keberagaman dan menghargai perbedaan kita," tutur Sandiaga.
Sandiaga menambahkan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Jakarta, cita-cita kemenangan akan dapat diraih.
"Insya Allah, kita bisa, bukan hanya memenangkan Jakarta tapi akan membangun Jakarta yang lebih baik," kata Sandiaga.