Jokowi Terima Atlet Paralympic di Istana Merdeka

Kamis, 22 September 2016 | 11:21 WIB
Jokowi Terima Atlet Paralympic di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo menerima para Atlet Paralympic Indonesia yang berlaga pada Olimpiade Rio De Jainero, Brazil di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9/2016). (suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima para Atlet Paralympic Indonesia yang berlaga pada Paralympiade Rio De Jainero, Brazil di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9/2016). Dalam kesempatan ini, Jokowi mengapresiasi para atlet yang bisa mempertahankan mendali perunggu.

‎"Alhamdulillah paralympian kita tadi diterima bapak Presiden. Beliau memberikan apresiasi, selamat sekaligus kebanggaan yang luar biasa karena paralympian kita masih bisa mempertahankan tradisi perunggu. Dan tentu bapak Presiden menyampaikan ini harus disiapkan dari sekarang untuk menyambut Paralympiade 2020 di Tokyo, Jepang," kata Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi kepada wartawan di Istana.

Selain itu, Jokowi memastikan bahwa paralympian tersebut akan mendapatkan bonus‎ dan tunjangan hari tua dengan olympian yang berhasil meraih medali untuk Indonesia sebelumnya.

"Tadi bapak Presiden menyampaikan bahwa akomodasi, bonus sampai tunjangan hari tua itu diperlakukan sama dengan olympian yang lebih dahulu mempersembahkan medali, prestasi pada Indonesia. Jadi seperti Widia ini peraih medali perunggu mendapatkan Rp1 miliar bonusnya dari Pemerintah, kemudian tunjangan hari tua Rp10 juta (perbulan) sampai akhir. Kami secara simbolis telah memberikan itu semalam," ujar dia.

Namun pemberian resmi bonus untuk paralympian itu akan diberikan Pemerintah secara bersamaan dengan peraih medali di Olimpade pertengahan Oktober nanti. Selain itu, Jokowi berpesan untuk selalu menyiapkan dan merencanakan para atlet yang akan berlaga dalam setiap ajang olah raga dari sekarang.

"Presiden menyampaikan segala sesuatu harus direncanakan dengan baik, disiapkan mulai sekarang untuk menuju Asian Paragames 2018 di Indonesia maupun Paralymipade 2020 di Tokyo. Sistemnya diperbaiki sampai kemudian pengelolaan manajemen rekrutmen atlet juga diperbaiki," tutur dia.

Dia menambahkan, cabang olah raga yang jadi prioritas dan menjadi keunggulan Indonesia adalah olah raga angkat berat, tenis meja, atletik dan renang.

"Baru empat cabang olahraga yang kami prioritaskan," kata dia.

‎Sementara itu, dalam Paralymipade 2020 di Tokyo nanti Indonesia menargetkan akan meningkatkan perolehan medali.

"Tentu kami ingin memperbaiki peringkat dan memperbaiki perolehan medali. Kalau sekarang kita (peroleh medali) satu perunggu, semoga di Tokyo nanti lebih, karena dari sembilan atlet kita ini semuanya memperbaiki rekor di masing-masing. Seperti atlet renang, Suci, baru berumur 15 tahun tetapi kemarin di final satu-satunya yang mewakili Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI