Peta Politik Berubah, Sandiaga Tak Mau Ngotot Jadi Calon Gubernur

Rabu, 21 September 2016 | 16:11 WIB
Peta Politik Berubah, Sandiaga Tak Mau Ngotot Jadi Calon Gubernur
Sandiaga Uno [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kader Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku tidak mau ngotot menjadi calon gubernur. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani yang menerima pesan pribadi dari Sandiaga.

"Pagi ini saya menerima pesan, kebesaran hatinya Pak Sandi bahwa beliau, pertama tidak ngotot menjadi calon gubernur‎. Bahkan beliau sampaikan, kalau demi pilkada yang baik, yang berkualitas, kalau pun tidak terpilih jadi cagub dan cawagub, beliau ikhlas. Itu yang disampaikan via chat WhatsApp ke saya," kata Arsul di DPR, Rabu (21/9/2016).

Peta perpolitikan praktis berubah setelah PDI Perjuangan memutuskan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022.  Duet ini diusung PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem, dan Golkar. 

Otomatis, anggota koalisi kekeluargaan berkurang setelah PDI Perjuangan pindah haluan.

Enam partai lain: PPP, PAN, PKS, PKB, Demokrat, dan Gerindra sampai saat ini masih berjibaku dalam memutuskan pasangan calon penantang Ahok-Djarot. Gerindra dan PKS sebelumnya akan mengawinkan Sandiaga dengan Mardani Ali Sera, namun ditentang oleh lima partai yang lain.

Arsul mengatakan saat ini enam partai sedang memformulasikan kembali nama-nama kandidat. Perubahan peta politik, katanya, juga dibicarakan dalam pertemuan semalam.

"Tadi malam, kami berkomunikasi dengan teman-teman Gerindra dan PKS juga untuk membuka kemungkinan susun ulang pasangan yang sudah dideklarasikan Gerindra-PKS," tutur Arsul.

Jika poros enam partai bersatu, dapat diprediksi pilkada Jakarta nanti akan ada dua pasangan.

"Dan kita sudah konsisten, komitmen dari awal, kita nggak dukung petahana," katanya.‎

Siapa penantang Ahok? Arsul mengatakan malam nanti enam partai akan memutuskan sehingga besok pagi sudah bisa didaftarkan ke KPUD menyusul pasangan Ahok dan Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI