Rekonstruksi Dinilai Tak Kuat Seret Jessica ke Pengadilan

Rabu, 21 September 2016 | 12:57 WIB
Rekonstruksi Dinilai Tak Kuat Seret Jessica ke Pengadilan
Terdakwa Jessica Kumala Wongso dan pengacara Otto Hasibuan [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli Toksikologi Forensik dari Australia Michael David Robertson menilai hasil rekonstruksi pembuatan kopi bersianida yang dilakukan saat proses penyidikan kematian Wayan Mirna Salihin cenderung bersifat spekulasi.

Menurutnya hasil rekonstruksi tersebut belum bisa menjadi pijakan bagi penyidik untuk membawa kasus yang menjerat Jessica Kumala Wongso ke pengadilan.

"Jadi menurut hemat saya, hasil dari eksperimen ini, bersifat spekulatif dan tidak dapat diandalkan. Ini merupakan kekeliruan," kata Michael saat dihadirkan sebagai saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Dia juga meragukan hasil penelitian mengenai jumlah volume kopi yang diminum Mirna yang diuji di laboratorium.

"Saya tidak percaya, dapat secara telak dikemukakan, bahwa 20 mililiter yang dikonsumsi. Bisa saja kurang, bisa tidak," kata dia.

Lebih lanjut, Michael juga menilai seharusnya pengujian volume kopi tersebut juga dilakukan kepada orang banyak. Pasalnya, kata dia, akan ada perbedaan bagi setiap orang untuk menyeruput air atau kopi.

"Ada beberapa eksperimen yang saya lakukan, yang diberikan dokumen pada saya. Salah satunya memperkirakan berapa banyak volume air dalam satu seruput, tetapi ini tidak dilakukan dengan banyak orang, dan orang-orang yang berbeda akan menyeruput dengan beda-beda pula," kata dia.

Terkait hal ini, dia juga menilai ada kesalahan prosedur dalam proses rekonstruksi tersebut.

"Mungkin ada beberapa alasan, mungkin ada sianida tapi sudah hilang disampel atau pengujian tidak menemukan sianida atau mungkin terjadi kesalahan di laboratorium," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI