Sebanyak 20 prajurit Pasukan Khas Batalyon 468 Sarotama di Kabupaten Biak Numfor, Papua, terpilih dan diberangkatkan menjadi pasukan perdamaian internasional PBB 23 K di Lebanon, Selasa.
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV Marsekal Pertama TNI Tamsil Gustari Malik saat melepas pasukan PBB itu, mengingatkan prajurit yang ditugaskan ke luar negeri dengan misi pasukan perdamaian Internasional PBB harus menjaga kehormatan negara dan TNI.
"Mendapat penugasan di luar negeri sebagai pasukan PBB merupakan suatu kehormatan prajurit dan kebanggaan keluarga sehingga harus dijalankan dengan baik,"katanya di Markas Komando Paskhas 468 Sarotama.
Ia mengatakan bertugas di luar negeri membawa nama bangsa dan satuan TNI harus memperhatikan standar operasional prosedur penugasan karena bergabung dengan pasukan lain dari berbagai negara untuk menjaga perdamaian di tempat tugas.
Selama berada di negara penugasan, katanya, prajurit harus tetap menjaga kesehatan pribadi karena akan berada di negara lain yang keadaan cuaca dan iklimnya berbeda dengan Indonesia.
"Saya harap selama bertugas di negara lain harus menjaga kenetralan dan tidak bertindak di luar SOP penugasan," katanya.
Komandan Pasukan Khas Batalyon 468 Sarotama Letkol Psk Paulus Purwadi mengakui 20 prajurit Paskhas yang terpilih itu sudah melalui seleksi ketat sejak dari satuan hingga terpilih menjadi pasukan perdamaian PBB.
"Tahapan seleksi berupa disiplin, kemampuan berbahasa Inggris, psikotes, kesamaptaan serta loyalitas dalam menjalankan tugas keseharian menjadi salah satu syarat seleksi untuk menjadi pasukan PBB," katanya.
Sebanyak 20 prajurit penugasan pasukan internasional PBB di bawah Komandan Kompi Lettu Psk Muhammad Riski Nashir akan tergabung dalam kompi mekanik 23 K 2016 selama satu tahun. (Antara)