Suara.com - Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra Sandiaga Uno mengimbau ormas maupun politikus untuk menghindari kampanye kebencian untuk menyerang Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Sandiaga, jika tidak menginginkan Ahok menjadi gubernur lagi, cukup dengan jangan memilihnya di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Kita tidak perlu memecah belah, tidak perlu mencaci dia (Ahok) yakinkan aja warga jangan pilih dia," kata Sandiaga ketika memberikan sambutan di acara rapat konsolidasi kader Gerindra dalam rangka Penugasan Pendampingan Pencocokan dan Penelitian Pemuktahiran Data pemilih Pilkada DKI Jakarta 2017 di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).
Kepada kader Gerindra, Sandiaga mengajak mereka untuk terus bekerja keras meyakinkan warga Jakarta untuk memilih Sandiaga.
"Mari kita jadikan hari ini menjadi hari konsolidasi kita. Jakarta lebih sejahtera, makmur," kata dia.
Sandiaga juga menyinggung hasil survei lembaga Poltracking Indonesia yang mengangkat isu kesejahteraan warga Jakarta.
"Poltracking secara jelas-jelas mengangkat isu mengenai kesejahteraan. Warga semakin hari semakin susah, lapangan pekerjaan makin susah. Bahan pokok makin naik. Nggak ada yang turun, hujan yang turun. Insya Allah, gubernurnya turun juga," kata Sandiaga.
Sementara itu, di berbagai kesempatan, Ahok mengatakan warga Jakarta sekarang sudah pintar dalam memilih calon pemimpin. Ahok tidak takut kalah.
"Kalau ada yang lebih baik dari saya, jangan pilih saya. Ada yang lebih jujur dari saya, jangan pilih saya. Kamu harus dapatkan yang terbaik dari yang terbaik untuk memimpin kamu. Tapi bukan cuma mengaku-ngaku seagama, sesuku, seras. Ya jangan dong. Kamu harus pintar sedikit," kata dia.
Ahok mengibaratkan seseorang yang mempunyai duit Rp10 juta untuk membeli sepeda motor. Orang itu, kata dia, tentu akan memilih sepeda motor yang bagus dan teruji ketimbang yang lain.
"Kalau kamu punya uang Rp 10 juta, bisa dapat motor Jepang, kamu beli motor Tiongkok yang mereknya enggak jelas, merek 'Ahok' begitu loh. Lu mesti pilih Yamaha, Honda, atau Suzuki, Kawasaki. Duitnya sama kok, nasib kamu lima tahun itu sama, buang waktu juga sama yakni waktu datang ke TPS. Pilihlah yang terbaik yang bisa mengurusi kamu," kata dia.