Kalderon Api PON 2016 Gunakan Teknologi Canggih

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Minggu, 18 September 2016 | 01:41 WIB
Kalderon Api PON 2016 Gunakan Teknologi Canggih
Karateka Lala Diah Pitaloka (kiri) menyulut api kalderon yang menandai pembukaan PON XIX 2016 Jawa Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (17/9/2016) [Antara/M. Agung Rajasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang berbeda pada proses penyulutan api di kalderon dalam upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (17/9/2016) malam.

Kalderon tersebut menggunakan teknologi yang terbilang canggih, yakni dengan menggunakan "hydraulic telecopic" dan terhitung masih jarang dipergunakan dalam prosesi serupa di ajang olahraga.

"Kalderon Stadion GBLA menggunakan teknologi hydraulic telecopic dalam proses penyulutan apinya. Meski bukan yang pertama, tapi teknologi ini masih jarang dipergunakan di ajang seperti ini," kata Manajer Kreatif Tim Sembilan Bidang Upacara PB PON XIX/2016 Jabar Satria Januar Akbar di Bandung, Sabtu.

Dengan bantuan perangkat "hydraulic telecopic", penyulutan api PON dilakukan atlet karate cilik, Lala Diah Pitaloka.

Sebelumnya, obor api PON dibawa secara berantai oleh legenda bulutangkis, seperti Susy Susanti dan Taufik Hidayat, kemudian Anton Suseno (tenis meja) terakhir Resa Suseanti (downhill/sepeda).

Lala sebagai pemegang obor terakhir, melakukan penyulutan api ke sumbu yang telah disiapkan.

Secara perlahan kembang api hasil penyulutan dari tiga sisi naik mendekati lubang kalderon dan dalam waktu bersamaan, api PON XIX/2016 berkobar di atas kalderon itu.

Sebelumnya pihak panitia bidang upacara menutup rapat-rapat cara dan prosesi penyulutan kalderon itu. Akhirnya kobaran api PON 2016 membuat takjub puluhan ribu pasang mata yang hadir di Stadion GBLA.

Api PON 2016 ini akan terus menyala hingga upacara penutupan PON XIX/2016. Api PON diambil dari sumber api abadi di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu yang diarak sejauh 1004,5 kilometer melintasi 27 kabupaten/kota di Jawa Barat selama 5-17 September 2016. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI