Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri puncak peringatan Hari Anak Jakarta Membaca (Hanjaba) 2016, di Balai Agung, Balai Kota DKI, Sabtu (17/9/2016).
Dalam kesempatan itu, Ahok pun diminta berdongeng di acara yang dihadiri ratusan anak-anak di DKI Jakarta tersebut. Memenuhi permintaan itu, Ahok pun mengambil cerita tentang lambang negara Indonesia yakni Garuda Pancasila, yang dibandingkan dengan lambang burung elang milik Amerika Serikat (AS).
Dikatakan Ahok, cerita tersebut merupakan pengalaman dirinya saat diundang hadir dalam rangkaian acara kampanye Presiden Barack Obama tahun 2008 di AS.
"Obama yang pernah sekolah di sini, mau jadi Presiden (AS) lagi. Bapak diundang sebagai salah satu pemuda dari beberapa negara," ujar Ahok, yang disambut tepuk tangan ratusan anak-anak di Balai Agung.
Dalam ceritanya, Ahok pun mengatakan bahwa saat itu, ada salah satu senator AS yang menghampirinya dan menyombongkan negaranya. Ahok pun mengaku dia tak mau kalah, dan dengan bangga mengatakan bahwa Indonesia
pun memiliki lambang negara yakni Garuda Pancasila dengan slogan Bhineka Tunggal Ika yang telah dicetuskan pendiri bangsa.
"Artinya apa. Burung elang Amerika kalau lapar pitanya dilepas. Jadi kalian orang Amerika pragmatis. Kalau bangsa kami, Bhinneka Tinggal Ika-nya begitu penting, sehingga jadi pegangan burung Garuda," ujarnya berkisah.
Acara kali ini sendiri juga dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Acara ini juga dihadiri oleh 909 orang, terdiri dari 273 peserta lomba dan 636 undangan lainnya, yang disambut oleh puluhan Abang dan None Buku.
Untuk diketahui, tujuan penyelenggaraan Hanjaba adalah untuk memasyarakatkan perpustakaan, meningkatkan pemahaman pentingnya membaca dalam menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan menemukan hal-hal yang dapat mengubah kehidupan dan menumbuhkembangkan minat, kegemaran, kebiasaan, dan budaya baca bagi warga DKI Jakarta.
Acara Hanjaba ini diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain yaitu lomba mewarnai cover buku bagi anak SD, membuat komik bagi anak SMP, menulis resensi buku bagi anak SMA, hingga menulis konten blog untuk umum. Keempat lomba tersebut dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kota/kabupaten di enam wilayah mulai bulan Juli 2016.
Di samping itu, ada juga lomba untuk anak berkebutuhan khusus, yaitu lomba mewarnai buku bagi murid SDLB kelas 1-3 dan lomba menggambar perpustakaan bagi murid SDLB kelas 5-6. Untuk anak panti sosial diadakan lomba membaca puisi untuk anak usia 7 12 tahun, dan lomba menulis pantun untuk remaja usia 13 18 tahun. Acara final lomba-lomba tersebut telah dilaksanakan di Perpustakaan Umum Cikini pada tanggal 30-31 Agustus 2016 lalu.
Puncak acara kali ini pun diisi dengan pengumuman dan pembagian hadiah lomba Hanjaba, penilaian RPTRA terbaik, serta lomba dari Perpustakaan Nasional RI. Kemudian juga ada Pameran Filateli dari Kemenkominfo, Pameran Robotic Sekolah Robotic Explorer, serta Penandatanganan Perangko PT Pos Indonesia. Acara dimeriahkan pula dengan penampilan grup band anak-anak panti Dinas Sosial, foto bersama Gubernur DKI, wisata Balai Kota DKI, dan lain-lain termasuk wisata kuliner khas Betawi.