Dituding Makan Uang Sampah, Forum RT: Baru Gubernur Aja Seenaknya

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 16 September 2016 | 17:58 WIB
Dituding Makan Uang Sampah, Forum RT: Baru Gubernur Aja Seenaknya
Forum RT dan RW DKI Jakarta melakukan aksi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (16/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah demo ibu-ibu di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, (16/9/2016), selesai, muncul lagi aksi Forum RT dan RW seluruh Jakarta. Mereka demo untuk menentang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menolak Ahok maju lagi di pilkada Jakarta periode 2017-2022.

"Kami minta tiga ribu massa, tapi sekarang ada sekitar 500 orang. Hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Utara yang belum mengirimkan massa karena kesibukan warga," kata penanggungjawab aksi Lukmanul Hakim.

Mereka mengecam pernyataan Ahok beberapa waktu yang lalu yang dianggap menjelek-jelekkan Forum RT dan RW.

"Karena ada statement Ahok terakhir yang menuding Forum RT dan RW mengatakan itu RT dan RW itu hanya pemakan uang sampah, pemalas dan hanya pengangguran," kata dia.

Saking kecewa, Forum RT dan RW menolak berdialog langsung dengan Ahok.

"Nggak ada deh dialog dengan Ahok. Kami kecewa dengan omongan dia yang sekata-kata main ngomong kita makan uang sampah, tahu nggak kita itu kerja bisa sampai 24 jam? Jakarta juga begini karena RT/RW, baru jadi gubernur aja udah seenaknya," kata dia.

Setelah itu, massa bergerak menuju gedung DPRD DKI Jakarta. Ternyata tak semua demonstran pengurus RT dan RW. Sebagian adalah warga yang ikut demo karena diajak ketua RW.

"Jam 11 bareng-bareng naik mobil tadi dari rumah, iya diajak sama pak RW supaya rumahnya nggak digusur," kata warga RT 11, RW 9, Kelurahan Jati, Rawamangun, Jakarta Timur, Karsih.

Karsih ikut mendukung aksi ini agar Forum RT dan RW membantu membela warga yang terancam digusur.

"Rumah kami sering mau digusur ya kita di sini bantu pak RW supaya itu nggak jadi, kami lihat di televisi banyak yang malah jadi tambah susah setelah digusur," ujar Karsih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI