Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak masalah elektabilitasnya merosot menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Menurut Ahok ada sisi positifnya.
Ahok mengatakan ada peluang bagi pasangan calon lain yang akan berlaga di pesta demokrasi tahun depan untuk memimpin Jakarta priode 2017-2022.
"Ya nggak apa-apa lah (elektabilitas turun). Turun ya turun. Berarti yang lain punya kesempatan maju. Kalau saya turun, berarti penantang saya punya kesempatan jadi gubernur kan?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Elektabilitas Ahok turun terlihat dari survei yang dilakukan Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) yang dirilis Rabu (14/9/2016).
Ahok persilahkan PDI Perjuangan apabila benar mau mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Pilkada Jakarta 2017, menurut Ahok, semakin banyak tokoh yang maju di pesta demokrasi tahun depan akan menguntungkan warga Jakarta.
"Siapa orang yang mau maju? Maju aja. Supaya DKI punya pilihan. Kalau makin baik makin bagus. Prinsipnya orang DKI bisa dapat yang terbaik dari yang terbaik. Makin untung. Makin banyak yg nyalon makin untung orang DKI kan," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, apabila setiap survei hasilnya menunjukan calon petahana semakin kuat, Ahok khawatir tidak ada pasangan calon yang mau melawan.
"Kalau gue terlalu kuat, nggak berani maju semua nanti. Justru yang sekarang bagus (survei menyatakan Ahok turun). Jadi orang merasa ini bisa dikalahkan," ujar Ahok.
"Cuma saya bilang, sampaikan program dong. Bukan cuma bisa jadi gubernur asal bukan Ahok. Kasihan orang Jakarta. Disampaikan dong programnya apa," tambah Ahok.