Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) berencana gabungkan pemain junior dan senior saat tampil di turnamen beregu campuran Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia, 21-28 Mei mendatang.
Ini mengacu komposisi penghuni pelatnas yang sebagian besar diisi atlet-atlet muda. PBSI optimis bisa bersaing di turnamen yang mengambil nama dari mantan pebulutangkis nasional dan juga pendiri PBSI, Dick Sudirman, tersebut.
"Kami punya banyak pemain-pemain muda dengan tetap memiliki pemain-pemain senior," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, selepas penyerahan bonus kepada tim bulutangkis Olimpiade 2016 di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
"Sektor tunggal putra sudah membuktikan prestasi mereka pada kompetisi beregu maupun perorangan. Sedangkan di tunggal putri, kami harus mendorong Gregoria Mariska dan Fitriani untuk sering bertanding. Fitriani perlu tambahan tenaga untuk melawan pemain yang lebih kuat," lanjut Rexy.
Sementara itu, terkait peluang, Rexy mengungkapkan Indonesia tetap memiliki kans untuk menjuarai turnamen dua tahunan itu sejak terakhir dirasakan pada 1989, yang notabene jadi penyelenggaraan pertama ajang ini.
"Peluang kami cukup terbuka, apalagi jika merujuk pada kekuatan tim Cina. Mereka pasti akan mengandalkan pemain-pemain lama seperti Li Xuerui ataupun Wang Yihan, meski punya pemain-pemain muda," jelas Rexy.
Meski demikian, Rexy menekankan pentingnya tim Merah Putih bermain seperti pola permainan yang kerap ditampilkan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
"Mereka punya tipe permainan yang terus menekan dan mengendalikan permainan lawan. Mereka juga tidak banyak perhitungan saat bertanding," ungkap Rexy.