Gerindra: Simulasi Poltracking Tunjukkan Ahok Lemah

Kamis, 15 September 2016 | 19:18 WIB
Gerindra: Simulasi Poltracking Tunjukkan Ahok Lemah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (31/8). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut hasil survei Poltracking Indonesia jika Tri Rismarini dipasangkan dengan Sandiaga Uno atau Anies Baswedan di pilkada Jakarta periode 2017-2022, berpeluang mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hasil survei ini, kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, menunjukkan Ahok dapat dikalahkan.‎ Apalagi pilkada masih bulan Februari 2017 sehingga lawan masih memiliki waktu enam bulan untuk mendongkrak elektabilitas.

"Hasil survei itu menunjukkan bahwa Ahok sebagai petahana lemah. Survei hari ini, jadi masih enam bulan, ada pasangan yang bisa kalahkan Ahok," kata Riza usai menghadiri diskusi bertajuk Menakar Kandidat Kuat Calon Gubernur DKI Jakarta di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Kendati demikian, kata Riza, partainya belum mempersiapkan Sandiaga Uno menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Risma yang merupakan kader PDI Perjuangan. Gerindra sampai sekarang tetap fokus untuk mengusung Sandiaga menjadi calon DKI 1.

"Sampai hari ini kami fokus dan concern untuk mengusung (Sandiaga Uno) sebagai kepala daerah. Kami belum berpikir untuk jadi wakil karena kami partai pemenang kedua di DKI," ujar dia.

Usai paparan hasil survei tadi, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha memprediksi duet Risma dan Sandiaga bisa mengalahkan Ahok dengan catatan diusung PDI Perjuangan dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan.

"Syaratnya PDIP bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan, meski hal itu memang berat. Jika itu terwujud, Cagubnya Risma berpasangan dengan Sandiaga Uno itu berpeluang bisa kalahkan petahana (Ahok)," kata Hanta.‎

Menurut hasil survei, jika Risma - Sandiaga Uno head to head dengan pasangan Ahok - Djarot Saiful Hidayat, mereka mendapatkan 38,21 persen dukungan publik, sementara Ahok-Djarot 36,92 persen. ‎Kemudian jika Risma - Sandiaga head to head dengan pasangan Ahok-Heru Budi Hartono, mereka dapat dukungan 37,95 persen, sedangkan Ahok-Heru hanya 35,65 persen.‎ Meski jika mengacu pada margin of error posisi kedua pasangan itu sama, namun posisi petahana tetap rentan.

"Temuan ini menandakan petahana masih sangat berpeluang dikalahkan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI