Ratna: Tempat Relokasi Era Ahok Mirip Camp Konsentrasi Zaman Nazi

Kamis, 15 September 2016 | 17:43 WIB
Ratna: Tempat Relokasi Era Ahok Mirip Camp Konsentrasi Zaman Nazi
Aktivis Ratna Sarumpaet bersama warga korban penggusuran menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di DPR, Kamis (15/9/2016). [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet bersama sejumlah warga korban penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di DPR, Kamis (15/9/2016). Perwakilan warga yang datang bareng Ratna berasal dari Kampung Pulo, Rawajati, Kampung Aquarium, dan Jatinegara.

Mereka datang untuk mengadukan ‎kebijakan penertiban pemukiman padat penduduk yang dilakukan pemerintahan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka tidak terima penertiban dilakukan dengan melibatkan aparat tentara dan polisi. Selain itu, menurut mereka, proses penggusuran yang tidak melalui proses mediasi dan negosiasi tentang kompensasi.

‎‎"Polanya seperti modus penaklukan dan terbiasa sehingga menganggap ini benar. Misalnya, di Kampung Pulo mengerahkan polisi sebanyak-banyaknya, di Kalijodo tidak hanya polisi, tapi juga tentara," kata Ratna.

Ratna membandingkan kebijakan Ahok dalam menertibkan pemukiman penduduk dengan kebijakan Sutiyoso ketika masih menjadi gubernur Jakarta. Ratna memuji kebijakan Sutiyoso karena caranya lebih baik dan tidak menimbulkan kegaduhan.

"Selain itu, di era Pak Sutiyoso tempat relokasinya juga terdapat sekolah di situ, ada rumah sakit di situ, TK sampai SMA. Sementara yang dibuat di era Ahok, tempat relokasi itu mirip camp konsentrasi zaman Nazi. Orang masuk keluar tidak sembarangan. Mau salat saja tas ditahan dulu," kata Ratna.

Ratna berharap Fadli Zon memperjuangkan aspirasi warga. Sebab, lembaga lain dianggap tidak mau mendengar.

‎"Saya berharap tidak ada Ahok atau sejenis Ahok memimpin sampai tingkat RT sekalipun. Dan, saya ingin memastikan kursi Gubernur tidak diduduki orang yang korup dan menghalalkan segala cara. Saya nggak tahu kepada siapa lagi saya mengadu," tuturnya.

Menanggapi itu, Fadli Zon mengatakan akan segera menyampaikan permasalahan tersebut kepada Komisi II dan Komisi III untuk ditindaklanjuti.

Fadli Zon mengatakan setelah mempelajari pengaduan, dia akan meninjau langsung area yang jadi obyek masalah.

"Saya prihatin dengan ini. Dan, orang seperti Bu Ratna kan sekarang tinggal sedikit. Saya akan mendukung ini," kata Fadli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI