Muncul Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno Jadi Lawan Berat Ahok

Kamis, 15 September 2016 | 17:32 WIB
Muncul Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno Jadi Lawan Berat Ahok
Mantan Mendikbud Anies Baswedan. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengatakan jika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta hanya ada dua pasangan. Mereka adalah petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat dan lawannya Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

Jika itu terjadi maka ‎sulit diprediksi siapa yang akan unggul. Sebab, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya berbeda tipis.

"Ahok-Djarot elektabilitasnya 37,95 persen unggul sangat tipis dari pasangan Anies-Sandiaga Uno 36,38 persen. Ini ancaman bagi petahana mengingat jika mengacu margin of error, maka posisi kedua pasangan itu sama, alias tidak ada yang unggul," kata Hanta Yuda dalam konfrensi pers di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Jika Tri Rismaharini tidak maju Pilgub DKI nanti, maka figur yang potensial menjadi lawan seimbang bagi Ahok adalah Sandiaga Uno, Anies Baswedan dan Yusril Ihza Mahendra.

"Apabila ketiga nama itu ada yang berpasangan, maka diprediksi akan menjadi lawab berat bagi petahana. Misalnya pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno elektabilitasnya berimbang dengan petahana,"‎ ujar dia.

Dia menambahkan, salah satu nama yang mengejutkan dalam temuan survei ini adalah figur Anies Baswedan. Pasalnya, meski nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu belum disorot sebagai kandidat Cagub DKI, serta belum melakukan kerja-kerja politik seperti kandidat lainnya‎, namun elektabilitasnya dinilai cukup menjanjikan.

"Kesimpulan penting dari survei ini adalah jika Risma tidak jadi maju di Pilkada DKI Jakarta, maka dua nama yang sangat potensial bisa mengalahkan Ahok adalah Sandiaga Uno dan Anies Baswedan," tutur dia.

Poltracking Indonesia melakukan survei ini terhadap warga Jakarta pada tanggal 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multi-stage random samping. Jumlah responden ‎400 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini bertujuan ingin melihat persepsi dan prilaku masyarakat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI