Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah mengantisipasi warga negara Indonesia yang menjadi pengikut ISIS dan ingin kembali ke Indonesia.
Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan melemahnya ISIS di Suriah dan Irak membuat mereka kembali ke negara asal dan ditakutkan akan membuat teror.
"Yang harus kita pikirkan bagaimana kita menerima mantan-mantan kombatan di sana. Kan mereka sudah radikal. Bagaimana penanganan di sini? Itu yang harus diformulasikan. Itu tugas kami lintas kementerian untuk memikirkan itu," kata Suhardi di DPR, Kamis (15/9/2016).
Dia menambahkan, diperkirakan ada 600 WNI yang ke Suriah. BNPT, sambungnya, juga masih menjalin komunikasi dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mendatanya. Dia pun tidak bisa memastikan berapa orang yang sudah kembali dan memiliki keterkaitan dengan ISIS.
"Saya belum bisa jawab dulu, harus dilihat ya. Kalau saya jawab tidak punya dasar kan susah ya. Kita akan koordinasi dengan Imigrasi," ujar dia.
Suhardi menambahkan saat ini sudah berkoordinasi dengan sejumlah Kementerian, serta BIN dan Polri untuk melakukan identifikasi WNI yang tewas di Suriah. Selain itu, Suhardi mengatakan telah bekerjasama dengan pemerintah Turki untuk melakukan pendataan itu.
"Bekerjasama dengan pemerintah Turki khususnya yang jadi pintu masuk daerah pertempuran," ujar Suhardi.