Saksi Ahli: Ciri Khas Ini Tak Ditemukan di Tubuh Mirna

Rabu, 14 September 2016 | 16:20 WIB
Saksi Ahli: Ciri Khas Ini Tak Ditemukan di Tubuh Mirna
Terdakwa Jessica Kumala Wongso dan pengacara Otto Hasibuan [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saksi ahli toksiologi kimia dari Universitas Indonesia, Budiawan‎, mengatakan seseorang yang meninggal dunia karena keracunan sianida umumnya terdapat bekas lebam merah di tubuhnya. Hal itu disampaikan Budiawan ketika dihadirkan sebagai saksi oleh pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).

"Jadi mayat yang terkena sianida akan mempunyai lebam khas. Lebam itu akan berwarna merah," kata Budiawan.

Dia menjelaskan bekas lebam merah muncul akibat efek kimia dari cairan sianida. Sianida yang masuk ke tubuh manusia akan membuat oksigen dalam tubuh hilang.

"Ini, kan (sianida) mengikat zat besi, kemudian kehilangan oksigen. Jadi mayatnya mempunyai lebam yang khas," ujar dia.

Menurut Hadiawan sianida dapat ditemukan di bagian tubuh mana saja dari orang yang keracunan zat tersebut. Artinya, zat sianida tidak mudah hilang.‎

Sementara pada tubuh Mirna saat dibawa ke Rumah Sakit Abdi Mulya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016), tidak ditemukan lebam merah.

"Sianida tidak mudah hilang begitu saja karena terikat pada zat besi. Tetapi di jasad Mirna yang ada hanya lebam biru di bibir dan ujung kuku," tutur dia.

Itu sebabnya, Hadiawan meragukan Jessica meninggal akibat diracun sianida.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI