Suara.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menilai Jenderal Budi Gunawan yang saat ini sudah menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tak perlu pensiun dini dari Polri. Sebab, dirinya tidak mempermasalahkan adanya dua jenderal polisi di tubuh Polri saat ini.
"Beliau (BG) masih aktif sampai dengan bulan Desember, dan itu nggak ada masalah," kata Tito, usai menghadiri acara tradisi penghantaran Jenderal Budi Gunawan di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).
Tito mengatakan, dengan Kepala BIN dijabat oleh seorang Jenderal Polisi merupakan keuntungan tersendiri bagi Polri. Sebab, Polri dan BIN justru dapat bersinergi lebih baik dalam rangka memberikan keamanan bagi negara.
"Nanti semoga beliau bisa bekerja maksimal. Beliau juga memberikan masukan-masukan terhadap Polri. Apalagi memang antara BIN dan Polri memiliki persinggungan tugas pokok yang banyak sekali dalam rangka untuk mengamankan negara ini. Jadi saya pikir tidak ada masalah membangun sinergi," kata Tito.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengusulkan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan segera pensiun dini. Tujuannya agar Budi lebih fokus memimpin lembaga mata-mata tersebut.
Saat ini di institusi kepolisian ada dua jenderal. Kedua jenderal polisi tersebut adalah Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan. Budi diangkat menjadi jenderal penuh pada saat dilantik menjadi Kepala BIN oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Fahri, publik tidak perlu khawatir adanya dua jenderal polisi, karena tidak akan menimbulkan "matahari kembar" di instansi Polri, apalagi tempat tugasnya berbeda dan bidangnya berbeda. Namun, Fahri mengusulkan Budi sebaiknya segera pensiun dini, sehingga tidak ada dua jenderal polisi aktif, sekaligus dapat lebih tenang memimpin BIN. Saat ini Budi Gunawan masih aktif sebagai polisi dan baru akan pensiun pada tahun 2017.