Sepihak Calonkan Mardani, PKS Dinilai Bergaya Orde Baru

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 14 September 2016 | 14:12 WIB
Sepihak Calonkan Mardani, PKS Dinilai Bergaya Orde Baru
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Muhammad Idrus. [Dok Tim Relawan Idrus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung  Mardani Ali Sera sebagai bakal calon wakil gubernur Sandiaga Uno secara sepihak dinilai gaya orde baru. Hal tersebut ditanggapi Peneliti senior Pusat Penelitian Politik- LIPI Siti Zuhro. Siti mengatakan, idealnya partai politik (parpol) harus mengikuti proses buttom up karena selama ini pihak- pihak external ikut mengusung suara dan menyampaikan opini. 

“Ya, PKS seharusnya mengikuti proses buttom up karena kan selama ini suara- suara external ikut berperan dalam menyampaikan opini, dan penilaian. Menjadi tugas partai untuk merespon keinginan publik, “ ujar Siti dalam keterangan tertulis, Rabu (14/9/2016).

Lebih lanjut, wanita yang pernah mendapat penghargaan Bawaslu Awards kategori Pengamat Politik Tervaorit tahun 2014 ini menyebutkan, seyogyanya partai politik tidak boleh memaksakan kehendak dengan melakukan pengambilan keputusan secara sepihak oleh elit partai politik. 

Padahal seperti yang diketahui, ada kader PKS, Muhamad Idrus yang sudah mendeklarasikan dirinya maju dan diukung kader internal dari ranting dan wilayah untuk melawan Ahok di Pilkada DKI 2017.

 “Partai tidak boleh memaksakan kehendak karena ego elit partai. Cara seperti itu sudah tidak relavan untuk diterapkan saat ini. perlu ada keseimbangan antara buttom up dan top down,” imbuhnya. 

 Hal serupa juga disampaikan oleh M. Hadi Nainggolan, Ketua Tim Relawan #JakartaKEREN. Hadi terang- terangan menyatakan kekecewaaannya terhadap PKS yang dianggap sebagai kumpulan orang- orang berjiwa muda yang memiliki idealisme.  Hadi yang sudah mengumpulkan lebih dari 200.000 relawan ini mempertanyakan kaderisasi yang ada di tubuh PKS. 

 "Kita tau bahwa PKS berhak membuat keputusan apa saja tentang Pilgub DKI Jakarta, tapi PKS sejatinya harus mendengar aspirasi umat Islam. Karena PKS itu aset umat dan Bangsa, bukan hanya milik kader elite semata," tegasnya dalam kesempatan yang sama.

Hadi juga menambahkan bahwa ketidaksukaan yang terjadi di elit sangat mudah "dihajar" oleh petinggi parpol

"Suka dan Tidak Suka yang sekarang terjadi di elit, kalau elit suka dia membuat seribu alasan untuk pembenaran atas keputusannya. Kalau elit tidak suka maka mereka juga menciptakan sekian alasan/kelemahan untuk membumi hanguskan seseorang, miris kalau PKS membenarkan konsep ini," tutup Hadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI