Polemik penolakan sumbangan sapi kurban Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Masjid Luar Batang terus bergulir. Manuver ini oleh Partai Golkar sebagai akrobat politik.
Bahkan, penolakan ini dinilai disusupi niatan jahat lantaran sumbangan sapi kurban di Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah ini sebetulnya sangat dibutuhkan masyarakat.
"Saya melihatnya apakah ini ada yang jahat? Jangan-jangan ini sudah ngajukan, dikirim, kemudian ditolak, kalau begitu kan kasihan masyarakatnya. Masyarakat pasti butuh. Bahwa kemudian dipolitisasi dan lain-lain, ya kita prihatin," kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Nadriadi, di DPR, Selasa (13/9/2016).
Menurut Fayakhun, sapi kurban yang dikirimkan Gubernur DKI Jakarta seperti ini harus melalui pengajuan terlebih dahulu. Sehingga tidak bisa asal diberikan.
Selain itu, sambungnya, tidak semua pengajuan ini bisa langsung disetujui pemerintah provinsi DKI Jakarta. Hewan kurban baru akan dikirim ketika pemerintah provinsi DKI Jakarta menyetujuinya.
"Jadi bantuan sapi itu, setahu saya, diajukan masjid kepada gubernur dan gubernur membantu," kata dia.