Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan, dua ekor sapi yang dikirm ke Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara untuk dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriyah sudah diterima pengurus masjid.
"Nggak ditolak. Ada tanda terima," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Ahok menerangkan polemik antara dirinya dengan warga Luar Batang terjadi tidak hanya kali ini terjadi. Ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mau melakukan sheet pile kawasan tersebut warga marah, padahal kata Ahok ketika itu warga yang meminta.
"Yang sapi dia minta kirim untuk dipotong di dekat kuburan keramat. Diterima kok (sapi-nya). Ada tanda terima. Sapi sudah dipotong juga kok. Itu habib yang minta," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan, tidak akan memberikan hewan kurban apabila tidak ada warga yang meminta.
"Kalau orang nggak minta, nggak mungkin kita kasih," kata Ahok.
Diketahui, Ahok membeli dua ekor sapi seberat 810 kilogram dari PD Dharma Jaya, sapi tersebut sudah diantar ke Masjid Luar Batang dan diterima oleh pengurus masjid bernama M. Dasir.
Namun Dasir mengatakan dua ekor sapi dari Ahok sudah dikembalikan ke yang meminta. Yang meminta sapi ke Ahok adalah tokoh masyarakat Luar Batang yang juga penjaga makam Habib Husin Luar Batang, yaitu Habib Umar bin Islamil Alaydrus.
Sapi kurban Ahok dikatakan Habib Umar sudah diterima dengan baik, namun penyembelihan dua ekor sapi Ahok tidak dilakukan di kawasan Masjid Luar Batang, melainkan di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.
"Jadi sapi itu sudah diterima. Namun informasinya, karena di sana (Masjid Luar Batang) sudah kepenuhan, maka sapi itu dialihkan ke Pekojan. Kedua ekor sapinya sudah dialihkan," kata Habib Umar.