Suara.com - Tiga perempuan yang disinyalir hendak meledakkan sebuah mobil berisi tabung gas dekat katedral Notre Dame, Paris, dijerat dengan pasal-pasal terorisme, pada Senin (12/9/2016). Menurut kejaksaan setempat, ketiganya kini masih meringkuk di tahanan.
Ketiganya disinyalir merencanakan serangan lantaran termotivasi seruan ISIS untuk melakukan teror di negara-negara Eropa. Mereka juga diduga merencanakan serangan di sebuah stasiun kereta di Paris atau menyerang polisi.
Diberitakan sebelumnya, sel teroris tersebut dipimpin oleh Ines Madani, seorang perempuan berusia 19 tahun.
Sebuah kendaraan berisi silinder gas yang ditemukan di dekat katedral Notre Dame, Paris, Minggu lalu, diketahui merupakan milik ayah Madani. Kunci kendaraan itu ditemukan sedang mereka pegang.
Para penyidik juga menemukan keterkaitan antara para perempuan yang ditangkap dengan beberapa serangan teror di Prancis sepanjang musim panas ini.
Penyidik mengatakan, salah satu perempuan yang ditangkap adalah tunangan dari Larossi Abballa, lelaki yang membunuh perwira polisi dan istrinya di rumah mereka di pinggiran Paris, bulan Juni lalu.
Perempuan itu, yang hanya disebut bernama Sarah H, kemudian bertunangan dengan Adel Kermiche, satu dari dua pelaku pembunuhan pastor di Rouen.
Kasus ini berhasil dikembangkan setelah pemilik kendaraan yang ditinggalkan teridentifikasi oleh banderol asuransi yang tertinggal di kaca mobil, sedangkan plat nomor mobilnya sendiri sudah dicopot.
Para penyidik lalu melacak Madani dan dua rekannya yang bersembunyi di sebuah apartemen di kawasan pinggiran Paris, Boussy-Saint-Antoine. (AFP)
Paris Jerat Tiga Perempuan Radikal dengan Pasal Terorisme
Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 13 September 2016 | 06:12 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Taliban Hapus Catatan Kriminal Pendukungnya, Buka Bab Baru Sejarah Afghanistan
23 Desember 2024 | 17:29 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI