Suara.com - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dikabarkan mengalami pneumonia, sebuah kondisi yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah. Ia juga mengalami dehidrasi sehingga harus meninggalkan upacara peringatan 15 tahun terjadinya serangan teror 11 September di Ground Zero, New York, Minggu waktu setempat.
Insiden di Ground Zero, bekas berdirinya menara kembar World Trade Center (WTC) cukup mengejutkan. Hillary hanya berada di lokasi selama 90 menit sebelum pergi bersama pengawalnya.
Sebuah video amatir yang diunggah ke Twitter memperlihatkan mantan menteri luar negeri AS tersebut terhuyung-huyung sesaat sebelum menaiki mobilnya. Untung, ada sejumlah pengawal yang menopang tubuhnya dan membantunya masuk mobil.
Sebelumnya, pihak Hillary mengatakan bahwa capres partai berlambang keledai itu kepanasan sehingga pergi ke apartemen putrinya, Chelsea. Beberapa jam kemudian, Hillary tampak segar kembali dan bertolak menuju kediamannya di Chappaqua, New York.
Belakangan, dokter pribadi Hillary, Lisa Bardack, mengeluarkan keterangan yang mengungkap bahwa Hillary didiagnosa mengalami pneumonia dan dehidrasi.
"Clinton mengalami batuk yang disebabkan alergi. Pada hari Jumat, menyusul pemeriksaan lebih lanjut terhadap batuknya, ia didiagnosa mengalami pneumonia," kata Bardack.
"Ia diterapi obat antibiotik dan disarankan untuk beristirahat dan menyesuaikan kembali jadwal kegiatannya. Sementara itu pada acara pagi ini, ia kepanasan dan dehidrasi. Saya baru saja memeriksa dia dan kini ia sudah terhidrasi dan pulih dengan baik," lanjut Bardack. (AFP)
Terhuyung-huyung di Peringatan 9/11, Apa Penyakit Hillary?
Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 12 September 2016 | 06:24 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Video Agnez Mo Manggung Bareng Hillary Clinton di Dahsyat RCTI Jadi Sorotan: Gen Z Mana Tahu!
15 Agustus 2024 | 13:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI