Suara.com - Ihsan Maulana Mustofa ikuti jejak Muhammad Bayu Pangisthu ke perempat final tunggal putra Indonesian Masters Grand Prix Gold 2016.
Pebulutangkis muda Indonesia ini lolos ke 8 Besar usai menang dalam "Derby Pelatnas" melawan Firman Abdul Kholik di babak ketiga, Kamis (8/9/2016).
Bermain di Gedung Dome, Balikpapan, Kalimantan Timur, Ihsan harus berjuang selama 54 menit sebelum bisa menghentikan perlawanan Firman.
Di game pertama, Ihsan mengaku belum bisa langsung menguasai pertandingan. Ia pun terpaksa menyerah 15-21. Namun di game kedua, Ihsan berhasil menyamakan kedudukan dengan skor meyakinkan 21-9.
Pada game penentu, Ihsan terus tertinggal dari Firman, 2-6, 3-9 dan 10-15. Ihsan baru bisa menyamakan skor di posisi 16-16. Dia kemudian melesat meninggalkan Firman, hingga menang 21-17.
"Saya merasa telat panas, jadi masih cari-cari dulu yang pas di awal. Pas game kedua saya enggak terlalu memikirkannya. Pokoknya gimana caranya bisa banyak pukulan. Kami kan sudah sama-sama tahu permainan, jadi ya adu kuat aja," kata Ihsan.
Di perempat final Ihsan akan berhadapan dengan Zhao Jun Peng (Cina). Di atas kertas, Ihsan memiliki peluang menang lebih besar mengingat peringkatnya jauh lebih baik dibanding Zhao; peringkat 17 berbanding 233.
"Setelah ini istirahat aja yang cepet, banyakin stretching. Karena lumayan capek juga hari ini main dua kali dan rubber semua," ujar atlet besutan klub PB DJarum tersebut.
Sementara itu, sayangnya kemenangan Ihsan tak bisa diikuti wakil Indonesia lainnya, Reksy Aureza Megananda. Reksy yang berhadapan dengan unggulan ketiga asal India, Ajay Jayaram, hampir saja membuat kejutan.
Reksy berhasil menang di game pertama dengan 21-18. Namun di game kedua, Reksy balik dikalahkan Ajay dengan 12-21.
Pada game pamungkas, Reksy yang tertinggal 14-17 sempat menyusul kedudukan jadi 17-17. Reksy membuka peluang dengan rebut angka 19-18. Namun akhirnya ia kalah 19-21.
"Saya terlalu bernafsu menyelesaikan pertandingan. Pengen buru-buru, (namun) jadinya mati sendiri. Padahal mainnya sudah benar. Tinggal di akhir aja saya kecolongan," ujar Reksy, sesal.