Suara.com - Alat pengukur suhu badan atau "mass thermal scanner" milik Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hingga saat ini belum difungsikan. Saat ini Indonesia tengah mewaspadai penyebaran virus zika.
Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Kabupaten Nunukan, Baharullah mengatakan alat tersebut belum difungsikan karena berbagai pertimbangan terutama masalah keamanannya.
"Kami belum pasang alat itu (mass thermal scanner) karena masalah keamanannya yaitu rawan dicuri. Karena kondisi Pelabuhan Internasional Tunon Taka tidak steril," ujar dia di Nunukan, Rabu (7/9/2016).
Alat tersebut membutuhkan tempat yang tertutup. Penumpang dari Malaysia yang baru tiba di daerah itu harus melewati ruangan tertutup untuk direkam suhu badannya.
Melalui alat ini, sangat memudahkan bagi petugas kesehatan pelabuhan untuk mendeteksi penyakit yang diderita penumpang dari luar negeri sehingga tidak perlu dilakukan secara manual sebagaimana yang dilakukan terhadap TKI deportasi dari Negeri Sabah selama ini.
Padahal, alat "mass thermal scanner" ini harganya sangat mahal khusus diberikan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Nunukan sebagai pintu masuk dari Malaysia dalam rangka mencegah penularan penyakit dari negara lain.
Sebenarnya, alat pengukur suhu badan ini telah lama dikomunikasikan dengan PT Pelindo IV cabang Nunukan agar disediakan ruangan khusus namun belum mendapatkan respon sehingga alat tersebut belum dapat difungsikan samnpai sekarang karena tidak dapat dipasang di ruang terbuka. (Antara)