Jokowi Tegaskan ASEAN Harus Wujudkan Perdamaian Laut Cina Selatan

Rabu, 07 September 2016 | 17:29 WIB
Jokowi Tegaskan ASEAN Harus Wujudkan Perdamaian Laut Cina Selatan
Presiden Jokowi menghadiri KTT ASEAN ke-29 yang digelar pada Rabu (7/9/2016) di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos. [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemitraan ASEAN dan Republik Rakyat Cina (RRC) harus mampu berkontribusi terhadap perwujudan perdamaian, stabilitas dan keamanan di Laut China Selatan. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo di hadapan kepala negara ASEAN dan Premier RRC Li Keqiang pada saat pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RRT ke-19 di Vientiane, Laos.

“Kemitraan ASEAN dan RRC harus mampu, saya tegaskan, harus mampu berkontribusi terhadap perdamaian, berkontribusi terhadap stabilitas dan berkontribusi terhadap keamanan di Laut China Selatan,” ujar Presiden Joko Widodo  saat mengemukakan pandangannya pada pertemuan ‘retreat’ KTT ASEAN ke-29 yang digelar pada Rabu (7/9/2016) di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos..

Kontribusi tersebut dilakukan dengan menghormati Hukum Internasional (termasuk UNCLOS 1982). “Semua pihak harus dapat menahan diri. Semua pihak harus mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai,” kata Presiden.

Presiden mendorong agar ‘Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea’ (DOC) harus diimplementasikan secara penuh dan efektif. “COC (Code of Conduct) harus segera diselesaikan karena Kawasan Laut China Selatan tidak boleh menjadi ‘power projection’ kekuatan-kekuatan besar,” kata Presiden.

Untuk itu, Presiden menyambut baik dan mendorong implementasi ‘Code for Unplanned Encounters at Sea’ (CUES) in the South China Sea dan Komunikasi Hotline antara Pejabat Tinggi terkait Tanggap Darurat Maritim di Laut China Selatan.

“Saya yakin konsistensi implementasi CUES dan HOTLINE akan berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas keamanan di Laut China Selatan,” ujar Presiden.

Selain itu, ASEAN dan RRT juga didorong untuk memajukan stabilitas keamanan di jalur utama Maritim di kawasan. Dengan total nilai perdagangan  5 triliun Dolar Amerika Serikat (AS) per tahun, keamanan maritim merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat, tidak saja di kawasan tapi bagi ekonomi dunia.

“Dengan nilai 5 triliun Dolar AS per tahun, tidak bisa tidak, kerja sama keamanan maritim harus ditingkatkan,” kata Presiden.

Oleh karenanya Presiden mendorong agar para negara-negara terkait untuk memulai implementasi nyata dari kesepakatan ‘EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation’ yang telah disepakati tahun 2015.
“Perlu dijadikan prioritas, perlu dilakukan secara serius sehingga rasa saling percaya di kawasan akan terus meningkat,” kata Presiden.

Perayaan 25 Tahun Hubungan Dialog ASEAN dan RRC

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI