Tersangka kasus percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosef Medan, IAH (17), dibawa tim Densus 88 ke Jakarta, Rabu (6/9/2016). Penahanannya dipindahkan ke Jakarta guna memudahkan pemeriksaan secara mendalam.
"Kan penyidikan ditangani Densus 88, semua yang ditangani Densus ditempatkan di Jakarta. Jadi bukan ditahan di rutan (rumah tahanan) yang ada di daerah, semuanya ditarik ke rutan yang di Jakarta," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.
Menurut Boy pemindahan IAH ke Jakarta supaya penyidik dari Densus 88 lebih mudah memeriksa yang bersangkutan. Sebab, jika ditahan di Medan, tim penyidik harus bolak-balik Jakarta-Medan sehingga tidak efektif.
"Lebih memudahkan pemeriksaannya kalau dia ada di sini. Nanti kalau dia ada di Medan pemeriksaan tambahan mesti ke Medan, kan jadi tidak efektif, sementara densus kantor pusatnya di Jakarta," ujar dia.
Dia menambahkan yang bersangkutan saat ini telah berada di Jakarta. Namun, dia tak menyebutkan secara jelas dimana IAH ditahan.
"Kan penyidikan ditangani Densus 88, semua yang ditangani Densus ditempatkan di Jakarta. Jadi bukan ditahan di rutan (rumah tahanan) yang ada di daerah, semuanya ditarik ke rutan yang di Jakarta," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.
Menurut Boy pemindahan IAH ke Jakarta supaya penyidik dari Densus 88 lebih mudah memeriksa yang bersangkutan. Sebab, jika ditahan di Medan, tim penyidik harus bolak-balik Jakarta-Medan sehingga tidak efektif.
"Lebih memudahkan pemeriksaannya kalau dia ada di sini. Nanti kalau dia ada di Medan pemeriksaan tambahan mesti ke Medan, kan jadi tidak efektif, sementara densus kantor pusatnya di Jakarta," ujar dia.
Dia menambahkan yang bersangkutan saat ini telah berada di Jakarta. Namun, dia tak menyebutkan secara jelas dimana IAH ditahan.