Suara.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dituding Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut menggulirkan isu rasis menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022. Isu yang dimaksud ialah menginginkan pemimpin Jakarta periode 2017-2022 harus orang asli Betawi.
"Artinya kalau kamu mau menggolkan suku tertentu, anti tertentu itu sudah nggak boleh," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, (7/9/2016).
Ahok juga menyesalkan sikap Saefullah yang tidak berbuat apa-apa ketika isu tersebut muncul di acara Lebaran Betawi 2016 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Padahal, ketika itu Saefullah hadir di sana.
Seharusnya, kata Ahok, Saefullah menegur anggota ormas yang mengangkat isu rasis, setidaknya mengingatkan panitia penyelenggara acara Lebaran Betawi.
"Yang jadi masalah kan Bamus Betawinya. Yang nggak boleh itu namanya penyalahgunaan jabatan," kata Ahok.
Saefullah merupakan salah satu calon wakil gubernur Jakarta yang sedang digodok Partai Gerindra. Ahok tak menyoalnya. Hanya saja, sebagai aparatur pemerintah, Saefullah bertindak ketika melihat acara penting yang bermuatan isu SARA.
"Kalau kamu mau lawan saya juga mesti fair. Kita fokus saja sama Setu Babakan kalau mau ngomong Betawi," kata Ahok.