Pejabat Inggris Diminta Waspadai Rayuan Gadis Cantik Cina

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 06 September 2016 | 17:44 WIB
Pejabat Inggris Diminta Waspadai Rayuan Gadis Cantik Cina
Perdana Menteri Inggris Theresa May dan delegasinya saat berkunjung ke Cina. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kunjungan sejumlah kepala negara-negara Barat untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nampaknya memunculkan cerita-cerita menarik. Ketika pejabat AS dan Cina bersitegang di landasan Hangzhou hingga berujung pada insiden turunnya Obama tanpa tangga dan karpet kehormatan, otoritas Inggris mengkhawatirkan sesuatu yang sepertinya jauh lebih penting. Apa itu?

Delegasi pejabat yang menemani Perdana Menteri Inggris Theresa May ke KTT tersebut diwanti-wanti untuk tidak terbujuk rayuan gadis-gadis cantik Cina selama bermalam di negeri tersebut. Pasalnya, ada kekhawatiran, para gadis cantik yang mungkin mendekati mereka sesungguhnya adalah mata-mata negara, demikian seperti dikutip dari The Telegraph.

Kebijakan ini merupakan langkah antisipasi. Sebab ternyata, insiden yang disinyalir pencurian data oleh mata-mata Cina terhadap pejabat Inggris pernah terjadi sebelumnya.

Skandal yang mencoreng muka Inggris itu terjadi dalam kunjungan Perdana Menteri Gordon Brown ke Cina pada tahun 2008. Kala itu, menurut penasihat khusus Brown, Damien McBride, sejumlah pejabat Inggris terbuai kecantikan para gadis Cina dan Rusia yang menawarkan 'kehangatan' selama kunjungan mereka.

Salah satu pejabat yang akhirnya bermalam dengan salah satu gadis tersebut, dibius dan dirampok. Ponsel Blackberry dan separuh isi kopernya raib.

Tak hanya itu, para pejabat Inggris juga diperingatkan untuk waspada pada kemungkinan terjadinya penyadapan. Sebuah sumber intelijen mengatakan kepada Telegraph bahwa kamar-kamar hotel di Hangzhou diduga sudah disadap.

Para pejabat pun diminta untuk tidak menerima hadiah apapun dari pejabat maupun pengusaha Cina, terutama hadiah dalam bentuk elektronik. Sejumlah politisi Australia, pada Februari lalu mengembalikan jam-jam tangan bernilai 250 ribu Dolar yang mereka 3 tahun lalu dari seorang pengusaha Cina. Beberapa pejabat mengatakan, alasan pengembalian adalah lantaran jam tangan tersebut palsu, sedangkan seorang pejabat lain mengatakan bahwa ada kemungkinan jam tersebut sudah disadap. (Shanghaiist)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI