D dalam forum KTT G-20 itu, Presiden Joko Widodo juga mengaskan tidak ada kaitan antara terorisme dengan agama, khususnya agama islam.
“Saya tadi menyampaikan secara tegas bahwa Indonesia menekankan tidak ada kaitan antara terorisme dengan agama, khususnya agama islam. Secara tegas kami sampaikan itu. Dan terorisme juga harus didekati dengan smart approach yaitu lewat pendekatan soft power approach dan hard power approach, ini yang tetus kita tekankan,” ujar Presiden dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2016).
Hal lainnya yang juga disampaikan Presiden di forum G20 adalah semua negara bergerak untuk memberantas korupsi. “Karena korupsi menyebabkan adanya kemiskinan, adanya keterbelakangan, adanya kebodohan. Karena titik ini merupakan sebuah titik krusial yang harus diberantas bersama-sama dan dengan cara tadi keterbukaan informasi, keterbukaan perpajakan, keterbukaan perbankan. Ini saya kira arahnya trend dunia akan menuju ke sana,” ucap Presiden.
Usai menghadiri KTT G-20 di Cina, Presiden Jokowi melanjukan perjalanan dengan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Bandara Internasional Wattay, Vientiane Laos. Rombongan Presiden Jokowi tiba pada Senin (5/9/2016) pukul 22.32 Waktu Setempat (WS).
Di bandara, Presiden dan Ibu Iriana disambut oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Demokrasi Rakyat Laos Irmawan Emir Isnandar dan Ny. Irma Isnandar.
Kehadiran Presiden Jokowi di Vientiane untuk mengikuti KTT ASEAN ke-28 dan ke-29 yang akan dimulai esok hari di Nasional Convention Center Vientiane. Selain menghadiri KTT ASEAN, Presiden juga dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia Malcolm Turnbull.
Presiden Jokowi akan berada di Vientiane hingga Kamis (8/9/2016) dan direncanakan tiba di Jakarta pada Kamis malam.