Wakil Ketua Komisi II DPR Almuzammil Yusuf berharap 11 anggota Panitia Seleksi KPU dan Bawaslu memiliki kenegarawanan yang tinggi. Sehingga mampu menyeleksi calon anggota KPU dan Bawaslu dengna baik.
"Kita berharap besar pada kualitas seleksi pertama tersebut. Itu sangat tergantung dari kenegarawanan anggota timsel. Mudah-mudahan mayoritas Timsel yang duduk di situ memang hadir untuk memilih calon yang terbaik," kata Muzammil dihubungi, Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Kata Muzammil, kalau panitia seleksi ini memilih calon-calon yang terbaik untuk diloloskan ke DPR, maka seleksi di DPR tidak akan mempengaruhi kualitas anggota KPU dan Bawaslu yang akan datang. Karena, sambungnya, siapapun yang terpilih memang berasal dari calon-calon terbaik.
"Tapi jika seleksi pertama tersebut kualitasnya diragukan, maka seleksi di DPR akan lebih berat lagi, karena fraksi-fraksi bisa mmilih calon yang punya hubungan dekat dengan masing-masing fraksi. Kualitas belum tentu di nomor satukan," kata dia.
Muzammil mengenal 5 dari 11 nama itu. Sisanya, Muzammil mengaku tidak kenal. Lima orang ini, dia akui memang biasa menjadi panitia seleksi. Dia pun menyerahkan kepada publik untuk memantau cara kerja panitia seleksi ini.
"5 dari total 11 nama saya kenal memang biasa sebagai timsel. 6 nama saya tidak terlalu kenal. Hasilnya bagaimana? Bagusnya dipantau saja oleh publik cara kerja seleksi mereka. Sehingga publik tau kualitas seleksi mereka," tuturnya.
Penunjukan Pansel KPU-Bawaslu ini diperkuat dengan Kepres 98/P tahun 2016 pertanggal 2 September. Pansel ini nantinya akan membantu kerja Presiden Joko Widodo untuk menyeleksi calon anggota KPU-Bawaslu 2017-2022 yang kemudian akan dibawa ke DPR.
Berikut nama-nama Pansel KPU-Bawaslu:
Ketua merangkap anggota: Saldi Isra
Wakil Ketua merangkap anggota: Ramlan Surbakti
Sekretaris merangkap Anggota: Soedarmo
Anggota:
1. Widodo Ekatjahjana
2. Valina Singka Subekti
3. Hamdi Muluk
4. Nicolaus Teguh Budi Harjanto
5. Erwan Agus Purwanto
6. Harjono
7. Beti Alisjahbana
8. Komarudin Hidayat