Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap melanjutkan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Kontur tanah rawan bisa diatasi dengan pengurangan beban bangunan.
"Hasil audit Tim Audit Teknis Kementerian PUPR, kondisi kontur tanah sedikit rawan. Namun masih bisa diatasi dengan mengurangi beban bangunan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Arie Setiadi Moerwanto saat ditemui di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Hanya saja ada beberapa kelemahan terkait potensi longsoran. Untuk itu tim menyarankan mengurangi beban dengan mengurangi beberapa bangunan satu tingkat.
"Struktur yang lama pada prinsipnya dipertahankan tapi dipotong satu lantai kemudian dijadikan atap, jadi lebih ringan, ini juga terkait respon bangunan ketika terjadi gempa," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan Hambalang yang dirancang pada tahun 2010 pada saat itu masih memakai peraturan lama terkait ketahanan bangunan terhadap gempa.
"Seperti kita ketahui bahwa Kementerian PUPR akan mengeluarkan peta gempa yang baru sehingga kita juga menyesuaikan mengenai hal tersebut," katanya menambahkan.
Namun, menurut dia, tanah dan bangunan yang berdiri di kawasan Hambalang tersebut cukup baik, karena sejak terbengkalai pada 2011 masih berdiri tegak dan tidak ada pergeseran yang signifikan.
"Kemudian kondisi beton, strukturnya rata-rata di atas persyaratan yang diminta," kata Arie.
Saluran air pun akan diperbaiki dengan mengubah pola atap yang semula datar menjadi pola atap miring guna pengaliran air yang baik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kondisi tanah di kawasan tersebut merupakan tipe lapisan kedap, sehingga tidak terdapat air tanah di lokasi tersebut.
"Sebagai solusi, akan dibuat reservoar di bawah lapangan dan ada danau dekat lokasi yang akan kita manfaatkan," jelasnya.
Delapan bangunan Ia juga mengatakan dari hasil audit, Tim Audit Teknis telah mengajukan usulan untuk mengembangkan 14 bangunan dari total 22 bangunan yang ada di komplek tersebut.
Namun, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan ke P3SON Hambalang kemarin (4/9) menginstruksikan bahwa sebagai langkah awal untuk fokus kepada delapan bangunan terlebih dulu.
Kedelapan bangunan tersebut, menurut Arie, diantaranya adalah asrama putera dan puteri, asrama yunior putra dan puteri, gedung SMA, gedung SMP, gedung olahraga serbaguna, gedung powerhouse, masjid dan pembangunan akses jalan.
"Ditambah perkuatan sistem drainase yang baik dan penyediaan air," ujarnya.
Ia mengatakan jika proyek Hambalang ini rencananya akan difungsikan sebagai tempat pendidikan keolahragaan dengan dua opsi peruntukan yang saat ini masih dalam penelaahan.
Opsi pertama yakni menjadikan Hambalang sebagai perguruan tinggu ilmu keolahragaan, institut ilmu keolahragaan, atau fakultas ilmu keolahragaan di bawah Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sementara untuk opsi kedua, menurut Arie, akan digunakan sebagai lokasi pemusatan kepelatihan atlet-atlet junior ataupun senior jelang perhelatan multicabang olah raga.
Dari hasil penelitian awal, untuk melanjutkan proyek tersebut diperkirakan membutuhkan biaya Rp240 miliar untuk sistem drainase dan perkuatan bangunan.
"Kalau untuk semua bangunan sekitar Rp800 miliar, kalau hanya 8 mungkin sekitar Rp550 miliar. Kalau 14 bangunan perlu Rp650 miliar" kata Arie.
Secara keseluruhan, ia mengungkapkan, target kelanjutan proyek tersebut akan selesai pada 2018 dengan target pengkajian lebih detil selesai pada akhir tahun ini sehingga pada awal 2017 diharapkan pelaksanaan proyek sudah dapat dimulai. (Antara)