Repot Bikin e-KTP? WhatsApp Saja!

Madinah Suara.Com
Senin, 05 September 2016 | 16:03 WIB
Repot Bikin e-KTP? WhatsApp Saja!
Kenapa harus punya e-KTP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan, WhatsApp, dengan logo bulat hijau, bergambar gagang telepon jadul (jaman dulu), yang saat ini bisa dipakai di semua sistem operasi, seperti Android, BlackBerry OS, BlackBerry 10, iOS, Series 40, Symbian, Windows Phone dan Web-Based. Dulu, WhatsApp hanya bisa digunakan pada handphone merek IPhone, dengan aplikasi iOS.

Selain itu, lanjut Zudan, layanan pengaduan dan pertanyaan tentang dokumen kependudukan juga dapat diajukan melalui pejabat Dukcapil di daerah masing-masing. Atau, silakan unggah nomor handphone dan WhatsApp pejabat Dukcapil Daerah melalui link https://dukcapil.kemendagri.go. id/dokumentasi/detail/20/ Nomor-HP-dan-WhatsApp-Kepala- Dinas-Kependudukan-dan- Pencatatan-Sipil-Seluruh- Indonesia.

“Di situ ada data nama dan nomor handphone atau WA 450 pejabat yang bisa dihubungi, terkait pelayanan adminduk (administrasi kependudukan) seluruh Indonesia. Nomor-nomor itu sudah diperbaharui sejak 28 Agustus 2016,” kata Zudan.

Ini tergolong kebijakan yang luar biasa. Era keterbukaan dan pelayanan harus membuat Zudan berani terbuka, termasuk nomor kontak para pejabatnya. Tujuannya untuk memperlancar semua urusan terkait dengan data kependudukan.

Sedangkan informasi layanan pengaduan juga dapat diakses melalui website Kemendagri, https://www.kemendagri.go.id/ news/2016/09/02/dukcapil- kemendagri-buka-layanan-aduan- masyarakat-melalui-whatssapp.

Demi tujuan dapat di-share secara bebas dan luas melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Instagram, Path, dan lainnya, silakan copy file layanan pengaduan dalam format foto (jpg), https://dukcapil.kemendagri.go. id/dokumentasi/detail/26/ Layanan-Pengaduan-Dokumen- Kependudukan.

“Tolong bagi ke seluruh orang Indonesia, di 8 penjuru mata angin, agar kita bisa membantu mempermudah masyarakat. Konsep ini akan kami lihat dampaknya. Apakah masyarakat antusias atau tidak, dengan langkah keterbukaan kami seperti ini?” ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI