Wali Kota Bogor Minta PKK Tangkal LGBT

Minggu, 04 September 2016 | 23:01 WIB
Wali Kota Bogor Minta PKK Tangkal LGBT
Wali Kota Bogor, Bima Arya. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan langkah antisipasi mencegah pengaruh kelompok lebian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) kepada anak. Ini menyusul belakangan marak pemberitaan prostitusi gay via online.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan PKK perlu mengambil peranan untuk mencegah anak-anak dan keluarga dari pengaruh LGBT.

"Kita menugaskan PKK secara khusus untuk mencegah kasus-kasus ini dengan program ketahanan keluarga, memperkuat sosialisasi," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Minggu (4/9/2016).

Bima mengatakan setiap keluarga perlu diberikan pemahaman tentang peran orang tua, bagaimana harus membentengi anak-anaknya agar terhindar dari hal-hal negatif. Selain PKK, program penguatan peran keluarga juga melibatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB), yang akan saling berkolaborasi meningkatkan ketahanan keluarga.

"Program ini sudah bergulir, sudah ada posko pengaduan bagi orang tua bila menemukan persoalan di lingkungannya, ada dasawisma, semua bergerak membangun keluarga yang tangguh," katanya.

Terkait adanya prostitusi online anak untuk gay, ayah dua orang anak ini meminta pelaku yang mengeksploitasi anak dihukum seberat-beratnya.

"Anak ini bibit masa depan kita, kalau dijadikan prostitusi seperti ini, akan merusak masa depan bangsa. Pelaku prostitusi online harus dihukum seberat-beratnya, dan perlu ditelusuri di lingkungan mana saja, ada gejala serupa, harus diberantas," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Yane Ardian Bima Arya juga mengaku geram dengan pemberitaan prostitusi online anak untuk gay, dan tidak ingin peristiwa tersebut menimpa anak-anak di Kota Bogor. PKK Kota Bogor memiliki program untuk menjadikan rumah yang aman dan nyaman bagi anak. Dengan sasaran pembinaan bagi keluarga.

"Pembinaan akhlak, fisik dan juga psikologi, anak-anak yang keluar dari rumah mau anak-anak, remaja mereka sudah dibentengi dengan akhlak yang kuat," katanya.

Selain itu, lanjut Yane, orangtua juga diberikan pembinaan agar menjadi ibu dan bapak yang komunikatif kepada anak-anaknya, sehingga mengetahui tumbuh kembangnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI