Kisah Malam Sebelum Penyanderaan Orang Kaya Pondok Indah

Minggu, 04 September 2016 | 22:38 WIB
Kisah Malam Sebelum Penyanderaan Orang Kaya Pondok Indah
Polisi menggiring satu dari dua pelaku yang melakukan perampokan rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (3/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komplotan perampok sempat berkumpul di salah satu hotel kelas melati di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (2/9/2016) malam, sebelum menyandera keluarga mantan petinggi Exxonmobil, Asep Sulaiman, di rumah mewah Jalan Bukit Hijau IX, nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016) pagi.

Hal itu diceritakan dua tersangka bernisial AJS dan S setelah aksinya digagalkan polisi. Di hotel tersebut, mereka mematangkan rencana menyatroni rumah Asep. Malam itu, ada tiga orang lagi yang sekarang masih diburu polisi.

"Awalnya kan kita ke hotel, menurut pengakuan mereka, mereka sempat berkumpul terlebih dahulu selama satu jam sekitar tengah malam, sebelum mereka menuju lokasi rumah korban. Hotel tersebut memang hotel kelas melati di sekitar Ciputat," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy Kurniawan, Minggu (4/9/2016) malam.

Polisi telah mengantongi identitas tiga tersangka yang saat ini tengah bersembunyi. Ciri-ciri mereka sama seperti yang tercatat dalam buku tamu hotel.

"Itu kita ketahui dari pengelola hotel ternyata mereka berlima. Dari keterangan pelaku mereka juga berlima," kata Hendy.

Identitas mereka semakin jelas dari barang bukti yang ditemukan polisi dari sebuah kontrakan Tangerang.

"Terus kira bergeser ke rumah kontrakan, kita temukan beberapa identitas yang nantinya kita gunakan untuk pengembangan ketiga pelaku yang lain," katanya.

Menurut keterangan tersangka AJS, aksi kejahatan tersebut diotaki oleh AJS. AJS merupakan mantan pengawal pribadi Asep. Dia juga yang merekrut pelaku lainnya.

"Sementara dari analisa kami inisial AJS, aktor iintelektualnya. AJS yang merekrut, mengundang kelompok mereka ke Jakarta. Ada yang membantu ke rumah korban, kemudian yang tiga lagi berperan sebagai supir, yang dua lagi masih kita dalami perannya," kata dia.

Ditambahkan Hendy, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga tersangka lainnya yang diyakini saat ini hendak kabur ke luar Jakarta.

REKOMENDASI

TERKINI