Suara.com - Politisi Partai Bulan Bintang, Yusril Izha Mahendra menengarai ada "deal" politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan Komjen Polisi Budi Gunawan menjadi kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menggantikan Sutiyoso.
"Para politisi dan analis meyakini bahwa kalau Pak Jokowi mengajukan Budi Gunawan sebagai kepala BIN, maka PDIP akan mendukung Basuki T Purnama (Ahok) pada pilkada mendatang. Itulah yang sudah diprediksi dalam "bargain" politik ini," kata Yusril, di Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Ia berpendapat, meski di internal PDI Perjuangan menentang hal tersebut, arah itu tetap saja terlihat.
"Kita menganggap kecenderungan terbesar tetap akan mendukung Pak Ahok," tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Yusril mengaku pihaknya sedang menyiapkan strategi lanjutan. Yusril akan terus melakukan konsolidasi dengan partai-partai yang bukan pendukung Ahok.
"Tetapi, kalau pandangan itu tak terbukti, dan PDI-Perjuangan mendukung yang lain, ini akan menjadi keuntungan," kata mantan Menteri Hukum dan HAM ini.
Pimpinan DPR telah menerima surat pergantian Kepala Badan Intelijen Negara, yang menyebutkan Komjen Pol Budi Gunawan menggantikan Sutiyoso, surat itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sejumlah partai politik secara terbuka menyampaikan apresiasi atas pencalonan ini, dan menyatakan siap mendukung BG menjadi Kepala BIN.
Sementara Mensesneg M Pratikno mengatakan pergantian ini sebagai sesuatu yang wajar. Pasalnya, tidak ada periodesasi jabatan kepala BIN.
"Pergantian ini regenerasi, itu saja argumentasinya," ucapnya. (Antara)
Yusril Nilai Ada Deal Politik di Balik Pencalonan BG
Esti Utami Suara.Com
Minggu, 04 September 2016 | 19:47 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Jumlah Pemain Judi Online RI Tembus 8,8 Juta: 97 Ribu TNI/Polri, 80 Ribu Anak di Bawah Umur
23 November 2024 | 14:12 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI