Hari Ini, Aksi Massa di Patung Kuda Serang Ahok Pakai Isu SARA

Minggu, 04 September 2016 | 11:45 WIB
Hari Ini, Aksi Massa di Patung Kuda Serang Ahok Pakai Isu SARA
Aksi massa menolak Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah kelompok masyarakat, hari ini, unjuk rasa di sekitar patung kuda kencana, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka aksi untuk menolak kepemimpinan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menolak Ahok maju lagi ke pilkada Jakarta periode 2017-2022.

"Umat muslim tidak cocok dipimpin oleh Ahok. Ahok dzalim kepada masyarakat kecil demi memperlancar bisnis para pengusaha asing," kata Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S. Lobib ketika berorasi.

Rokhmat menilai Ahok memimpin dengan cara yang kasar dan kebijakan-kebijakannya kejam terhadap masyarakat kelas bawah. Dia menyontohkan kebijakan penertiban terhadap pemukiman-pemukiman padat penduduk.

Menurut pengamatan Suara.com, massa berkumpul di sekitar patung kuda kencana sejak pukul 09.00 WIB. Mereka menegaskan sikap sebagai kelompok penolak Ahok.

Dalam orasi, Rokhmat juga mengatakan sejumlah pandangan Islam sebagai agama mayoritas dalam menilai Ahok dan kepemimpinannya.

"Oleh karena itu penolakan kita kepada Ahok sebagai pemimpin di Jakarta adalah karena status," kata dia.

Menurut dia kalau Jakarta tidak dipimpin oleh Ahok, masyarakat akan menjadi lebih sejahtera.

Sebelumnya, di berbagai kesempatan, Ahok mengatakan masyarakat Jakarta akan diuntungkan jika pilkada nanti diikuti oleh banyak kandidat. Sebab, mereka akan memiliki pilihan.

"Saya sudah bilang ke pendukung, kalau ada yang lebih baik dari saya, lebih jujur dari saya, lebih cepat dari saya jangan pilih saya. Kalau pilih saya rugi, pilih yang lebih hebat dong," kata Ahok.
Ahok juga tidak pernah memaksa warga untuk memilihnya untuk periode kedua.

Hanya saja, Ahok kurang sreg bila ada kelompok yang menyerangnya dengan mengungkit-ungkit isu agama dan ras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI