Suara.com - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten optimistis produk usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan Baduy mampu menembus pasar dunia melalui pemasaran penggunaan teknologi digital internet.
"Kami berterima kasih kepada PT Telkom yang meluncurkan UKM Baduy Digital itu," kata Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Restu di Lebak, Jumat (2/9/2016).
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan kerajinan yang dikembangkan masyarakat Baduy. Pembinaan kerajinan Baduy itu dengan meningkatkan diversifikasi produk kain tenun Baduy melalui pelatihan dan bantuan.
Saat ini, jumlah perajin tenun dan batik Baduy tercatat 560 perajin. Mereka sering mengikuti promosi ke berbagai daerah di Tanah Air. Mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka gerai di kawasan Baduy.
"Kami yakin produk UKM kerajinan Baduy bisa mendunia melalui pemasaran online di internet itu sehingga dapat menopang ekonomi masyarakat Baduy," katanya menjelaskan.
Selama ini perajin tenun dan batik Baduy dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan. Pemerintah daerah terus meningkatkan kain tenun dan batik Baduy baik motif maupun warnai.
Sebab, selama ini batik Baduy didominasi warna biru dan hitam sehingga perlu dilakukan peruabahn motif. Namun, keaslian warna asli Baduy tetap dipertahankan, tetapi perlu dikolaborasikan dengan batik lain di Tanah Air.
"Saya yakin jika warna batik Baduy dikolaborasikan dengan batik lain dipastikan bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Pemuka adat Baduy Wakil Jaro Tangtu Tujuh Ayah Mursyid menyatakan setelah diluncurkan kampung UKM Digital kini pendapatan ekonomi masyarakat Baduy meningkat. Bahkan, diantaranya para konsumen produk UKM Baduy dari mancanegara.
Saat ini, perajin UKM Baduy antara lain aneka cenderamata yang menggunakan bahan baku batok kelapa, ikat tali teuerep, kain tenun, golok, lomar, batik, minuman jahe, tas koja dan selendang.