Setelah Rumah Digusur, Warga Rawajati Hidup di Tenda Terpal

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 02 September 2016 | 20:28 WIB
Setelah Rumah Digusur, Warga Rawajati Hidup di Tenda Terpal
Warga Rawajati [suara.com/Erlangga Bregas Prakoso]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga Jalan Rawajati Barat, RT 9, RW 4, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menolak dipindahkan ke rusun Marunda, Jakarta Utara, memilih bertahan di sekitar lokasi bekas rumah mereka, Jumat (2/9/2016).

Mereka mendirikan tenda-tenda yang terbuat dari terpal di dekat puing-puing bangunan yang telah diratakan dengan tanah oleh aparat pemerintah pada Kamis (1/9/2016) pagi.

Siang tadi, warga terlihat sibuk menata barang-barang. Sebagian lagi memperbaiki tenda.

Salah satu warga bernama Nurhayati mengatakan setelah tinggal di tenda yang paling dikhawatirkannya adalah hujan.

"Kami khawatir kalau hujan, kemarin saja hampir hujan, tapi angin kencang, terpal di atas ini udah goyang-goyang ketiup angin," kata Nurhayati.

Kalau nanti hujan, kata dia, rencananya warga akan pindah ke sekitar apartemen Kalibata City atau rumah warga yang lain.

"Ya paling kalau hujan kami neduh di belakang ini (Kalibata City), atau numpang dulu deh di rumah warga yang masih bagus," katanya.

Rumah warga yang ditertibkan pemerintah ada puluhan. Pemerintah sebenarnya tak lepas tangan dengan nasib warga setelah rumahnya diratakan dengan tanah. Pemerintah menawarkan kepada mereka untuk tinggal di rusun Marunda.

Namun, sebagian warga menolak dengan berbagai alasan, terutama alasan ekonomi.

Warga lain yang rumahnya juga ditertibkan bernama Ilyas Karim (88). Ilyas mengaku salah satu pengibar bendera Merah Putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, meskipun sejumlah kalangan meragukannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI