Golkar Gelar Diskusi Perkembangan Teknologi & Demokrasi

Jum'at, 02 September 2016 | 20:02 WIB
Golkar Gelar Diskusi Perkembangan Teknologi & Demokrasi
Diskusi perkembangan teknologi dan demokrasi oleh Angkatan Muda Partai Golkar, di Jakarta, Jumat (2/9/2016). [Suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), menggelar diskusi yang bertemakan Digital Demokrasi, Generasi Y dan Perubahan Strategi Pemenangan Pemilu, di Aula DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni XI-A, Slipi - Jakarta Barat, Jumat (2/9/2016).

Adapun yang bertindak sebagai pemateri, yaitu seorang politisi senior Partai Golkar Indra Jaya Piliang, didampingi dua orang panelis lainnya, Safiq Pontoh dan Enda Nasution.

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menilai agenda ini merupakan kegiatan visioner yang menunjukkan Golkar adalah partainya anak muda.

"Media sosial sekarang ini sudah jadi pilar kelima yang memainkan peran strategis dalam pembentukan opini. Makanya saya sangat apresiatif dengan kegiatan ini dalam upaya membentuk opini," kata laki-laki yang akrab di panggil Setnov, dalam sambutannya.

Sementara itu, Ketua PP AMPG, Fahd El Fouz Arafiq mengatakan bahwa diskusi tersebut digelar sebagai upaya untuk menjawab berbagai tantangan dalam perkembangan tekhnologi, khususnya di dunia politik dan demokrasi.

"Demokrasi itu ada tiga gelombang, pertama, saat surat kabar ditemukan, kedua, penemuan radio, dan ketiga penemuan telivisi. Tiga gelombang ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan demokrasi, terutama pada mindset politik manusia," kata Fahd.

Fahd melanjutkan, ternyata perkembangan tekhnologi tidak berhenti, secara otomatis demokrasi pun sudah pasti mengalami perkembangan.

"Setelah televisi, sekarang muncul lagi internet dengan segala kecanggihannya. Dengan internet, dunia seakan berada dalam genggaman semua orang (gadget). Jika tidak difungsikan di bawah kontrol yang benar, maka akan berdampak tidak benar pula bagi manusia, sebaliknya, jika difungsikan dengan benar, maka akan kita temukan keuntungan besar dari kemajuan ini," tutur Fahd.

"Kemudahan yang ditawarkan internet membuat demokrasi terdigitalisasi. Demokrasi digital dalam pengertian yang paling sederhana dapat dimengerti sebagai aktivitas politik yang memanfaatkan aplikasi web 2.0 dalam upaya sosialisasi politik, pencitraan, partisipasi hingga penggalangan dukungan," Fahd menambahkan.

Sementara itu, Ketua Bidang Politik PP AMPG, Syahmud Ngabalin menilai perlu adanya kajian khusus mengenai hal ini. Berdiskusi dengan orang-orang yang sudah ahli di bidangnya, diharapkan sebagai salah satu solusi untuk menjawab tantangan serta peluang yang ditawarkan kemajuan tekhnologi saat ini.

"Jadi tujuan diakusi ini ada tiga penekanan, pertama memahami perubahan demokrasi akibat inovasi teknologi, kedua, memahami karakter dan perilaku pemilih dalam pemilu 2019, ketiga, menentukan strategi dan cara pemenangan pemilu 2019," kata Syahmud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI