Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan dan Bencana Willem Rampanggile mengatakan BNPB tengah menyusun peta rawan banjir dan longsor di semua provinsi. Namun belum semuanya selesai. Langkah ini sesuai instruksi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Kita sedang membuat peta rawan bencana, di 35 provinsi sudah dibuat dengan skala 1:250 ribu. Sedangkan untuk kabupaten skalanya 1:50 ribu dan belum semua kabupaten dipetakan. Baru sekitar 100 kabupaten yang memiliki itu," ujar Willem usai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri mengenai antisipasi bencana banjir dan tanah longsor di Kementerian Koordinator Bidang PMK, Jalan Merdeka Barat, Jumat (2/9/2016).
"Tadi instruksi menko PMK, BNPB harus selesaikan peta rawan banjir dan longsor dulu. Kita tahu seluruh Indonesia yang terpapar bahaya banjir 63,7 juta sedangkan longsor 40,9 juta jiwa. Ini prioritas kita untuk bagaimana menyelamatkan mereka," Willem menambahkan.
Willem mengatakan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, negara harus berupaya menurunkan indeks resiko bencana.
"Sesuai RPJMN, negara harus menurunkan indeks resiko bencana di 136 kabupaten dan kota. Yang sudah diturunkan ada 30 persen. Jadi apa yang kita lakukan sudah dikoordinasikan dalam rangka itu juga," kata dia.