Suara.com - Ilyas Karim (88) terlihat kesal. Dia kesal karena rumahnya digusur oleh pemerintah Jakarta Selatan, pagi tadi.
Ilyas merupakan salah satu pengibar bendera Merah Putih pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, meskipun sejumlah kalangan meragukannya.
Lelaki asal Padang, Sumatera Barat, itu, menilai pejabat pemerintah Jakarta sekarang jahat-jahat.
"Iya sekarang ini kan pemerintah ini nggak salah, pejabatnya yang jahat, tidak mau tahu dengan pejuang," kata Ilyas ketika ditemui di Rawajati, di dekat rumah-rumah warga yang sudah rata dengan tanah.
Menurut Ilyas pemerintahan zaman sekarang sangat jauh dari pemerintahan zaman Sukarno, terutama para pejabat.
"Sekarang ya, yang bagus pemerintahan waktu Sukarno. Itu pemerintahan jujur, sekarang nggak jujur. Pejabat apalagi," ujar Ilyas.
Ilyas menambahkan pejabat sekarang rata-rata memiliki kepintaran dalam berbagai hal. Tapi sayang, kepintaran tersebut semuanya diaplikasikan ke dalam sikap tercela.
"Pejabat sekarang pintar, pintar ngomong, pintar bohong, pintar korupsi, pintar maling," tutur Ilyas.
Ilyas menyentil fasilitas mewah yang diberikan kepada pejabat negara zaman sekarang.
"Sukarno pemerintah jujur, sampai Sukarno meninggal rumahnya dari bambu, atap daun, tiang bambu. Sekarang lurah saja rumah gedung. Coba, tidak ada lagi seperti Sukarno," kata Ilyas.
"Dahulu pejabat disebut bapak rakyat, sekarang pejabat disebut bapak laknat. Asal kalian tahu, pejabat sekarang laknat," Ilyas menambahkan.