Siapa Rian Ernest, Pemuda Pendamping Ahok Saat Gugat Pasal Cuti

Kamis, 01 September 2016 | 17:33 WIB
Siapa Rian Ernest, Pemuda Pendamping Ahok Saat Gugat Pasal Cuti
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan staf, Rian Ernest, menjalani sidang lanjutan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (31/8). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Rian Ernest (29) makin populer di media sosial akhir-akhir ini. Rian merupakan staf Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dialah yang dua kali mendampingi Ahok menjalani persidangan uji materi Undang-Undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 70 ayat 3 tentang kewajiban cuti kampanye bagi calon petahana, di Mahkamah Konstitusi.

Hari ini, wartawan menemui Rian di Balai Kota DKI Jakarta. Rian mengaku sudah bekerja di kantor Ahok sejak Januari 2015.

"Jadi saya lulus kuliah dari Fakultas Hukum UI, S1 tahun 2009," ujar Rian.

Sebelum menjadi staf Ahok, dia bekerja pada dua firma hukum, yakni Melidarsa dan Co. pada 2009 sampai 2013 dan Hadiputranto Hadinoto and Partner pada 2013 sampai 2015. Selama bekerja di kantor pengacara, Rian mengaku belum pernah mengikuti persidangan secara langsung.

Pengalaman Rian yang lain ialah pernah mengikuti program Indonesia Mengajar. Program yang digagas Anies Baswedan. Saat itu dia ditugaskan menjadi guru SD di Pulau Rote, NTT, periode 2011-2012.

Dia masuk ke kantor Ahok melalui program magang.

"Tapi emang direkrut, akhirnya saya pindah ke sini. Ambil jurusan hukum S1 di UI, nggak lanjut S2, nggak suka kuliah sukanya kerja. Jongos soalnya," kata Rian.

Tugas Rian sehari-hari di kantor Ahok yaitu membantu menyiapkan berkas.

"Bantu-bantu sekadar collect document, kita rapikan dokumen karena DKI kan luas pengarsipan di mana mana, agak repot kalau nunggu dari biro hukum kadang kadang. Kayak gitu sih, lebih soal dokumen dan arsip," katanya.

Selain itu, pekerjaan Rian lebih banyak melakukan riset, lalu hasilnya disampaikan kepada Ahok.

"Saya riset hasilnya saya kasih beliau nanti yang tentukan beliau, kadang dipakai kadang nggak juga," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI