Kemenkes Pastikan 1 WNI Terjangkit Virus Zika di Singapura

Kamis, 01 September 2016 | 16:43 WIB
Kemenkes Pastikan 1 WNI Terjangkit Virus Zika di Singapura
Ilustrasi Virus Zika. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi, mengakui bahwa pihaknya mendapatkan informasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus Zika di Singapura dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.

Namun pihaknya belum dapat memastikan identitas diri WNI yang terinfeksi virus zika itu, karena harus mengonfirmasi langsung dari Kementerian Kesehatan Singapura.

"Seperti itu katanya (WNI terinfeksi zika di Singapura), karena saya baru mendapat info secara lisan. Tentunya untuk memastikan kami harus menjalin koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Kesehatan Singapura," ujar Oscar pada konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Namun ia menjamin bahwa seorang WNI yang terinfeksi zika tersebut telah mendapatkan perawatan di Singapura.

"Pasien sudah dirawat di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Singapura," tambahnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Zika, Oscar mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan sendiri telah menyediakan health alert card bagi pengunjung dari negara Singa tersebut yang masuk ke Indonesia melalui pelabuhan dan bandara.

"Kami sudah menyiapkan health alert card di semua pintu masuk pelabuhan di mana diwajibkan sebelum penumpang sampai ke Indonesia dari negara terjangkit, untuk mengisi kartu itu, ada keluhan demam atau tidak," tambahnya.

Jika terdeteksi demam, maka penumpang, lanjut dia, akan diwawancara oleh tenaga medis di kantor pelabuhan untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit setempat dan dilakukan tes darah. Sampel darah kemudian dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan untuk menguji ada-tidaknya virus Zika.

"Sejauh ini belum ada pengunjung dari negara terjangkit yang terdeteksi demam atau mengalami gejala seperti Zika," lanjutnya.

Ia pun meminta agar masyarakat tidak panik, karena Zika tidak begitu mematikan sebagaimana demam berdarah dengue (DBD) yang telah merenggut banyak korban di Indonesia.

"Karena nyamuknya sama, gejala sama, mari kita galakkan kembali 3M untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypty. Perhatikan genangan air dan gantungan baju karena di situlah nyamuk berada," pungkasnya.

REKOMENDASI

TERKINI