Majelis Hakim pada Pengadilan Tindak pidana Korupsi memvonis Mantan Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land (APL), Ariesman Widjaja dengan pidana penjara selama tiga tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan. Hukuman yang ringan tersebut dikarenakan adanya hal yang meringankan Ariesman. Hakim menilai, Penyuap Mohamad Sanusi tersebut punya kontribusi positif untuk Jakarta.
"Agung Podomoro Land telah memberikan kontribusi pada Pemda DKI dan juga berlaku sopan selama persidangan" kata Mejelis Hakim Ketua, Sumpeno di Pengadilan Tipikor, jalan Bungur Raya, Kemayoran,Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Sebenarnya ada hal yang memberatkan terdakwa juga dalam memutuskan vonis tersebut.
"Hal memberatkan perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar memberantas korupsi," kata Majelis Hakim.
Diketahui APL lewat anak perusahaannya, PT. Muara Wisesa Samudera telah melakukan pengerjaan sebagai bagian pembayaran dimuka tambahan kontribusi 15 persen. Salah satunya pembangunan rusunawa di Daan Mogot, Jakarta Barat.
Hakim menilai, Ariesman terbukti bersalah melakukan suap kepada kepada bekas Anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi sebesar Rp2 miliar. Suap diberikan terkait dengan pembahasan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Hakim menilai, Ariesman terbukti melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.Adapun vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa.