Kemenpar Jaring Wisatawan Jepang di Sapporo

Yazir Farouk Suara.Com
Kamis, 01 September 2016 | 16:02 WIB
Kemenpar Jaring Wisatawan Jepang di Sapporo
Kota Sapporo, Jepang [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang, Tiongkok dan Korea merupakan penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara terbesar dari kawasan Asia Timur. Untuk wisaman dari Jepang saja, tercatat ada kunjungan sebanyak 492.077 atau hampir 500 ribu.

Kunjungan tersebut untuk liburan maupun kepentingan bisnis. Karenanya, Jepang masuk dalam pasar utama pariwisata Indonesia.

Untuk menjaga keberlanjutan kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), dengan Wonderful Indonesia menjaring masyarakat dan pelaku pariwisata di Jepang.

Tak hanya di Ibu Kota Tokyo, atau Osaka, Sapporo juga disambangi. Kemenpar akan menggelar sales mission, menjual paket wisata ke destinasi unggulan pada 7-9 September 2016.

"Lima praktisi industri pariwisata Indonesia digandeng dan akan ikut dalam sales mission ini. Seller yang berpartisipasi pun sudah mewakili tiga pintu masuk utama wisman atau yang disebut 'greater' oleh Kemenpar, yakni Greater Jakarta, Greater Batam, dan Greater Bali. Dengan demikian, distribusi wisman akan lebih merata," kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vinsenius Jemadu.

Lebih lanjut laki-laki yang biasa disapa VJ itu mengatakan, tujuan Kemenpar datang ke Sapporo tak lain adalah untuk mendatangkan lebih banyak kunjungan wisman Jepang.

"Dengan mengadakan pertemuan antara sellers Indonesia dengan buyers Jepang, ditargetkan tercipta penjualan paket-paket wisata ke Indonesia secara langsung dan pasti, sehingga kedatangan wisatawan pun akan semakin bergairah ke Tanah Air," ujarnya.

Nantinya, Kemenpar akan bertemu dengan para sellers secara langsung di Sopporo. Lima industri yang difasilitasi Kemenpar diharapkan mendapatkan kesepakatan yang sangat baik untuk pariwisata Indonesia.

VJ menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan kuisioner kepada lima industri tersebut sebagai feedback potensi transaksi, masukan, dan evaluasi pariwisata Indonesia ke depan, agar lebih baik lagi dalam memfasilitasi industri Indonesia.

"Potensi transaksi ini akan terlihat nantinya, setelah para buyers berhasil membawa wisatawan datang ke Tanah Air. Tentunya, kami berharap, jumlah yang banyak akan datang ke tiga greater kita," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI